Berbicara dalam konferensi pers pada Rabu (13/4), jurubicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan informasi tersebut tidak akurat.
"AUKUS tidak akan menjadi JAUKUS dalam waktu dekat. Fokus kami adalah menyelesaikan program kerja trilateral untuk berbagai kemampuan militer canggih yang menyelaraskan prioritas kami dan memperkuat kekuatan kolektif kami," ujarnya, seperti dikutip
Reuters.
Sementara itu, Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Hirokazu Matsuno mengatakan Tokyo tidak diminta untuk berpartisipasi dalam AUKUS.
Kabar mengenai keikutsertaan Jepang dalam AUKUS muncul dari laporan surat kabar Jepang,
Sankei Shimbun pada Selasa (12/4).
Mengutip beberapa pejabat, dikatakan bahwa AS, Inggris dan Australia telah meminta partisipasi Jepang dalam AUKUS, termasuk kerja sama dalam senjata hipersonik dan kemampuan peperangan elektronik.
AUKUS dibentuk pada September lalu oleh AS, Inggris, dan Australia sebagai counter terhadap China di Indo-Pasifik. Ketiga negara telah mengumumkan rencana untuk bersama-sama mengembangkan kemampuan kecerdasan buatan baru dan senjata jarak jauh, termasuk rudal hipersonik. Sementara AS dan Inggris akan berbagi teknologi untuk membantu Australia membangun armada kapal selam bertenaga nuklir.
BERITA TERKAIT: