Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

PBB Keluarkan Seruan untuk Langkah Mendesak Tangani Kerawanan Pangan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 14 April 2022, 15:33 WIB
PBB Keluarkan Seruan untuk Langkah Mendesak Tangani Kerawanan Pangan
FAO/Net
rmol news logo Beberapa negara di belahan dunia lain berisiko menghadapi kerawanan pangan. Iklim yang buruk seperti banjir dan kekeringan, konflik atau peperangan, penurunan ekonomi, pengungsian, serta gangguan mata pencarian, menjadi penyebab memburuknya ketahanan pangan.

Di Sudan Selatan, kerawanan pangan kemungkinan meningkat tujuh persen di seluruh wilayah negeri itu, menurut laporan baru PBB tentang ketahanan pangan. Sementara 7,74 juta orang (62,7 persen dari populasi) di seluruh negeri akan menghadapi krisis atau tingkat kerawanan pangan akut yang lebih buruk selama musim paceklik antara April dan Juli 2022, menurut analisis Klasifikasi Fase Ketahanan Pangan Terpadu (IPC) terbaru.

Organisasi-organisasi PBB memperbarui seruan untuk langkah-langkah mendesak dalam menangani meningkatnya kerawanan pangan di negara-negara miskin, termasuk menyediakan pembiayaan untuk mendukung petani dan meningkatkan persediaan makanan.

Dalam situasi yang tak menentu saat ini, setelah pandemi Covid-19 yang panjang, invasi Rusia ke Ukraina yang disusul dengan sanksi Barat terhadap Moskow telah menambah beban kesusahan masyarakat.

Harga energi dan pangan melonjak dalam beberapa pekan terakhir, sementara kenaikan harga gas alam juga berdampak pada produksi pupuk, yang pada gilirannya merugikan petani.

Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) menyampaikan keprihatinannya terhadap situasi saat ini.

"FAO prihatin dengan meningkatnya jumlah orang yang rawan pangan yang didorong oleh beban kondisi alam dan juga peperangan,"  kata Meshack Malo, Perwakilan FAO di Sudan Selatan.

Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO), Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) dan Program Pangan Dunia (WFP) memperingatkan bahwa bantuan kemanusiaan dan dukungan mata pencaharian yang lebih besar diperlukan segera untuk menyelamatkan nyawa dan mencegah runtuhnya mata pencaharian di lokasi yang terkena dampak terburuk di seluruh Sudan Selatan dan juga di beberapa negara lainnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA