Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Beograd Membara, Warga Mendemo Presiden Serbia yang Tidak Netral Terhadap Rusia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 16 April 2022, 14:01 WIB
rmol news logo Pemungutan suara PBB untuk menangguhkan Rusia dari Dewan Hak Asasi Manusia sudah berlangsung lebih dari sepekan, tetapi warga Serbia masih terus meluncurkan kekecewaannya terhadap keputusan Presiden Aleksandar Vucic yang memilih setuju. Keputusan itu pun mendapat pertentangan.

Dalam sebuah aksi bertajuk 'Not in My Name' yang digelar di Beograd pada Jumat malam (15/4), ribuan warga Serbia berkumpul membawa bendera Rusia dan Serbia, serta gambar Presiden Vladimir Putin, menurut laporan Radio of Liberty.

Para pengunjuk rasa berkumpul sekitar pukul 7 malam waktu setempat di monumen Nicholas II, kaisar terakhir Rusia, dan berbaris melalui pusat kota Beograd menuju Kedutaan Rusia. Iring-iringan itu terus meneriakkan:

"Orang Serbia dan Rusia saudara selamanya!"
“Kosovo adalah Serbia, Krimea adalah Rusia!”
"Tidak ada NATO!"

Mereka kemudian menyalakan obor dan melemparkan bom asap di depan gedung kepresidenan Serbia, meneriakkan slogan-slogan menentang keputusan Presiden Aleksandar Vucic yang disebutnya 'sangat tidak adil'.  

Serbia memilih untuk mengeluarkan Rusia dari Dewan Hak Asasi Manusia PBB dalam pemilihan 7 April lalu. Ia  bergabung dengan 93 negara lainnya yang mendukung penangguhan Rusia dari Dewan Hak Asasi Manusia PBB.

Usai pemilihan yang membuat Rusia kecewa, Vucic muncul di televisi nasional. Mengatakan bahwa keputusan itu terpaksa ia ambil walaupun semula hendak memilih 'netral', karena tekanan yang tidak terhitung dari Barat.

Para demonstran membentangkan triwarna sepanjang 20 meter, yang dari satu sudut tampak seperti bendera Rusia, dan dari sudut lain seperti bendera Serbia.

Di antara spanduk yang terlihat di tengah ratusan warga, ada bendera Donetsk dan Luhansk, dua Republik Donbass yang diakui Moskow sebagai negara merdeka pada Februari lalu, serta atribut tiga warna Kekaisaran Rusia.

Protes pada Jumat malam itu adalah yang terbaru, sebelumnya aksi serupa juga dilakukan beberapa hari lalu walau tidak terlalu besar. Bahkan, pada 13 Maret, Ribuan orang di Beograd turun ke jalan untuk mendukung perang Rusia melawan Ukraina.

Demonstrasi 13 Maret itu diselenggarakan oleh Patroli Rakyat, dengan beberapa lusin kendaraan yang ditandai  huruf Z, simbol Tentara Rusia, dan bendera Serbia dan Rusia melintasi jalan-jalan kota.

Beograd tidak ikut bergabung memberi sanksi kepada Rusia, tetapi memberikan suara di PBB untuk mengutuk operasi Rusia dan menyerukan penarikan pasukan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA