Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pengamat: Upaya AS Mengajak ASEAN untuk Melawan China Lewat KTT di Washington Akan Gagal

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Senin, 18 April 2022, 07:45 WIB
Pengamat: Upaya AS Mengajak ASEAN untuk Melawan China Lewat KTT di Washington Akan Gagal
Ilustrasi/Net
rmol news logo Rencana Ammerik Serikat menjadi tuan rumah KTT Khusus AS-ASEAN, yang diduga oleh sebagian media akan digunakan untuk melawan China, mendapat perhatian dari sejumlah pengamat di Beijing.

Mereka berpendapat akan sangat sulit bagi AS untuk mengajak ASEAN melawan China karena kawasan itu sangat berhati-hati untuk berpihak di tengah situasi internasional yang rumit.

Lu Xiang, seorang peneliti di Akademi Ilmu Sosial China, berbicara terkait KTT yang akan berlangsung di Washington pada 12 dan 13 Mei itu.

"Hampir tidak ada anggota ASEAN yang memiliki pandangan negatif yang kuat terhadap China," kata Lu, seperti dikutip dari Global Times, Minggu (17/4). Ia menambahkan, bahkan jika ada beberapa konflik kecil, kedua belah pihak menahan diri dan ingin menyelesaikannya melalui negosiasi.

Sejauh ini, AS lebih cenderung mencoba memecah negara-negara ini dengan mengeksplorasi apa yang disebut masalah terkait nilai, menurut Lu.

"AS akan mencoba membagi beberapa negara ke dalam apa yang mereka lihat sebagai 'kubu demokrasi', yang menyiratkan bahwa mereka dapat memiliki masa depan yang lebih baik dengan AS. Tetapi jika AS bertekad untuk membagi kamp, ​​​​itu juga merupakan situasi yang tidak ingin dilihat oleh ASEAN," katanya.

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong pernah memperingatkan AS agar tidak mengisolasi China atas perang di Ukraina dengan membingkainya sebagai pertempuran antara "demokrasi" dan "otokrasi," yang akan memperumit hubungan yang sudah berantakan antara dua kekuatan.

KTT yang diumumkan Gedung Putih pada Sabtu (16/4) itu semula ditetapkan pada 28 dan 29 Maret. Namun, beberapa anggota ASEAN bentrok dengan keputusan sepihak AS dan mereka mengancam akan mundur dari KTT.

"Faktanya, protes anggota ASEAN terhadap jadwal KTT Maret hanya sebagian refleksi dari sikap kawasan terhadap AS untuk beberapa waktu," kata Lu.

ASEAN telah menjadi mitra dagang terbesar China selama dua tahun berturut-turut, mencerminkan ketahanan dan potensi besar kerjasama China dengan ASEAN.

Dalam hal stabilitas regional, diplomasi China dimulai dengan meredakan konflik. Sementara AS selalu menaruh harapan untuk menciptakan konflik regional, seperti yang juga disaksikan oleh anggota ASEAN.

"Di kawasan yang selalu menikmati perdamaian, nilai-nilai dan pandangan dunia China akan diakui," demikian Lu. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA