Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Presiden Iran Ingatkan Israel: Strategi Kami adalah Bertahan Bukan Menyerang

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sulthan-nabil-herdiatmoko-1'>SULTHAN NABIL HERDIATMOKO</a>
LAPORAN: SULTHAN NABIL HERDIATMOKO
  • Selasa, 19 April 2022, 02:33 WIB
Presiden Iran Ingatkan Israel: Strategi Kami adalah Bertahan Bukan Menyerang
Presiden Iran, Ebrahim Raisi disaat memberi pidato pada Hari Tentara Nasional Iran, Senin (18/4)/Net
rmol news logo Presiden Iran, Ebrahim Raisi telah memperingatkan Israel, bahwa jika mereka membuat "langkah sekecil apapun" terhadap Iran, maka Iran tidak akan segan menyerang Israel secara totalitas.

"Rezim Zionis (Israel), Anda harus tahu bahwa jika Anda mengambil tindakan sekecil apa pun terhadap bangsa kami, angkatan bersenjata kami akan menargetkan jantung rezim Zionis (Tel Aviv)," ujar Raisi dalam pidato untuk memperingati Hari Tentara Nasional pada Senin (18/4), dikutip dari WION.

"Strategi kami adalah bertahan dan bukan menyerang. Tentara Iran menggunakan kesempatan sanksi dengan sangat baik untuk memberdayakan dirinya sendiri, dan industri militer kita sekarang dalam kondisi terbaik,” tambahnya.

Komentarnya muncul beberapa hari setelah dia memperingatkan negara tetangga Irak agar tidak menggunakan wilayahnya untuk kegiatan yang mengganggu keamanan Iran.

Bulan lalu, Garda Revolusi Iran (IRGC), lengan ideologis militer Iran, mengatakan pihaknya menembakkan selusin rudal balistik ke kawasan kedutaan AS di Erbil, ibu kota wilayah otonomi Kurdistan utara Irak, mengklaim bahwa mereka digunakan oleh Israel.

Namun, Gubernur Erbil, Oumid Khouchnaw menolak kehadiran situs-situs Israel di dalam dan sekitar kota dan menyangkal tuduhan tersebut sebagai tidak berdasar.

"Tidak ada situs Israel di wilayah itu," katanya saat itu.

Di bulan yang sama, Israel menjadi tuan rumah pembicaraan yang dihadiri oleh diplomat tinggi Arab dan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, mengatakan pertemuan itu akan mengirim pesan yang kuat ke Teheran.

"Kerjasama yang kita bangun ini akan mengintimidasi dan menghalangi musuh kita bersama, pertama dan terutama Iran beserta proksinya," kata Menteri Luar Negeri Israel, Yair Lapid pada akhir pertemuan di Israel selatan.

Pertemuan itu terjadi ketika kekuatan dunia telah merundingkan cara untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 dengan Iran, untuk mengendalikan kegiatan nuklirnya dengan imbalan keringanan sanksi atau nama lainnya JCPOA.

Israel hingga kini, tegas menentang kesepakatan awal dan segala upaya untuk memulihkannya.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA