Dalam sebuah pernyataan pada Senin (18/4), Trump memperingatkan akan ada risiko kehancuran yang terjadi jika Rusia dan Ukraina tidak duduk bersama.
“Tidak masuk akal jika Rusia dan Ukraina tidak duduk bersama dan membuat semacam kesepakatan. Jika mereka tidak segera melakukannya, tidak akan ada yang tersisa selain kematian, kehancuran, dan pembantaian," imbaunya, seperti dikutip
Newsmax.
Pernyataan Trump muncul setelah laporan bahwa Rusia kembali melakukan serangan, meluncurkan rudal ke Ukraina, termasuk kota Lviv, di mana tujuh orang tewas.
"Ini adalah perang yang seharusnya tidak pernah terjadi, tetapi terjadi. Solusinya tidak akan pernah sebaik sebelum perang dimulai, tetapi ada solusi, dan itu harus dipikirkan sekarang, bukan nanti ketika semua orang akan mati!" tegasnya.
Dari laporan
The Washington Post, setelah reposisi pasukan dalam beberapa minggu terakhir, pasukan Rusia mulai bergerak melawan wilayah Donbas di Ukraina timur.
"Sekarang dapat dinyatakan bahwa pasukan Rusia telah memulai pertempuran untuk Donbas, yang telah mereka persiapkan sejak lama. Sebagian besar dari seluruh tentara Rusia sekarang fokus pada serangan ini," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Rusia memulai apa yang mereka sebut sebagai operasi militer khusus ke Ukraina sejak 24 Februari. Hingga saat ini, belum ada data yang jelas mengenai jumlah korban atau kehancuran akibat perang. Namun jutaan orang Ukraina telah meninggalkan negara tersebut untuk mencari perlindungan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: