Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Sudah Teken Perjanjian Keamanan dengan China, PM Kepulauan Solomon: Tak Akan Rusak Perdamaian Kawasan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Rabu, 20 April 2022, 09:39 WIB
Sudah Teken Perjanjian Keamanan dengan China, PM Kepulauan Solomon: Tak Akan Rusak Perdamaian Kawasan
Perdana Menteri Kepulauan Solomon Manasseh Sogavare dan Perdana Menteri China Li Keqiang/Net
rmol news logo Di tengah kekhawatiran yang diutarakan oleh Amerika Serikat (AS) dan sekutu-sekutunya, Kepulauan Solomon mengonfirmasi sudah menandatangani perjanjian keamanan dengan China.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Kepada parlemen pada Rabu (20/4), Perdana Menteri Kepulauan Solomon Manasseh Sogavare mengatakan perjanjian tersebut sudah ditandatangani sehari setelah China mengumumkannya.

Namun Sogavare menegaskan, keputusan untuk menandatangani perjanjian keamanan dengan China tidak akan merusak perdamaian dan stabilitas di kawasan.

"Saya meminta semua tetangga, teman, dan mitra kami untuk menghormati kepentingan kedaulatan Kepulauan Solomon dengan jaminan bahwa keputusan itu tidak akan berdampak buruk atau merusak perdamaian dan harmoni kawasan kami," kata Sogavare, seperti dikutip Reuters.

Anggota parlemen Kepulauan Solomon kemudian mendesak Sogavare untuk secara terbuka mengungkapkan ketentuan-ketentuan yang ada dalam perjanjian.

Sogavare mengatakan perjanjian akan diungkap setelah prosesnya selesai. Tetapi ia menegaskan, kerjasama tidak diarahkan pada negara atau aliansi eksternal mana pun, melainkan pada situasi keamanan internal.

"Biarkan saya meyakinkan orang-orang Kepulauan Solomon bahwa kami mengadakan perjanjian dengan China dengan mata terbuka lebar dipandu oleh kepentingan nasional kami," tambahnya.

Sehari sebelumnya, Selasa (19/4), Sogavare membantah jika perjanjian tersebut mengizinkan China mendirikan pangkalan militernya di Kepulauan Solomon.

Perjanjian keamanan antara Kepulauan Solomon dan China sudah membuat AS, Jepang, Australia, dan Selandia Baru menyatakan keprihatinan mereka.

AS bahkan telah mengirim delegasi Gedung Putih, termasuk Koordinator Indo Pasifik Kurt Campbell, ke Honiara untuk menyampaikan kekhawatirannya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA