Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Rusia Ingatkan Bantuan Senjata AS ke Ukraina akan Membuat Konflik Makin Panjang, Psaki: Omong Kosong

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 20 April 2022, 09:42 WIB
Rusia Ingatkan Bantuan Senjata AS ke Ukraina akan Membuat Konflik Makin Panjang, Psaki: Omong Kosong
Sekretaris Gedung Putih, Jen Psaki/Net
rmol news logo Peringatan resmi pemerintah Rusia yang pekan lalu dikirim ke Amerika Serikat setelah Washington mengumumkan paket pasokan senjata terbarunya ke Ukraina senilai 800 juta dolar, ditanggapi dingin Sekretaris Pers Jen Psaki.

Dalam briefing harian pada Selasa (20/4), Psaki ditanya tentang peringatan itu, di mana Moskow menyatakan akan ada "konsekuensi tak terduga" jika Washington terus mempersenjatai pasukan Ukraina dengan senjata canggih. Psaki menyebut pesan itu sebagai "ancaman kosong".

“Kami tidak akan berkomentar. Maksud saya, saya tidak akan berspekulasi tentang ancaman kosong atau ancaman oleh Presiden (Vladimir) Putin atau oleh kepemimpinan Rusia,” kata Psaki kepada wartawan, seperti dikutip dari RT, Rabu (20/4).

Dia menambahkan bahwa bantuan AS untuk Ukraina akan terus berlanjut seperti yang dijanjikan oleh Presiden AS Joe Biden. Pejabat AS lainnya membuat pernyataan dalam nada yang sama minggu lalu.

Surat dari Moskow menuduh NATO menekan Ukraina untuk meninggalkan negosiasi dengan Rusia, agar pertumpahan darah terus berlanjut. Moskow juga mengutuk Washington karena mendorong lebih banyak pasokan senjata, menurut laporan media.

Rusia berulang kali memperingatkan bahwa pengiriman senjata yang dikirim oleh AS dan sekutunya ke Ukraina merupakan faktor destabilisasi. Konvoi pengiriman senjata bisa diserang oleh militer Rusia begitu mereka mencapai tanah Ukraina, kata Moskow dalam pernyataannya.

Menurut pemerintah Rusia, dukungan senjata hanya akan membuat konflik terus berlanjut, yang artinya akan semakin banyak korban jiwa dan kerusakan.

Menteri Pertahanan Sergei Shoigu menilai pada hari Selasa bahwa meningkatnya volume senjata yang AS janjikan untuk dikirim ke Ukraina menunjukkan bahwa mereka menginginkan pertempuran di Ukraina terus berlanjut sampai akhir.

Negara-negara Barat bersikeras bahwa pasokan senjata dimaksudkan untuk membantu Ukraina mempertahankan diri dari “agresi” Rusia dan untuk membebani pasukan Rusia. Pejabat asing dilaporkan telah menekan pemerintah Ukraina untuk terus berjuang sampai mereka mendapatkan konsesi yang diperlukan dari Kremlin.

Moskow telah berulang kali mengatakan akan mencapai semua tujuannya di Ukraina meskipun ada perlawanan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA