Ia mengatakan kepada wartawan yang bertanya pada briefing Selasa (19/4) bahwa AS tidak menemukan adanya bukti untuk mengkonfirmasi laporan tersebut.
"Tidak. Kami tidak memiliki indikasi bahwa senjata kimia atau biologi telah digunakan di Ukraina," jawab Kirby, seperti dikutip dari situs Departemen Pertahanan AS.
Komentar itu muncul saat laporan muncul selama seminggu terakhir bahwa ada bukti serangan kimia di Ukraina, di mana pasukan Rusia dituding menggunakannya selama melakukan operasi militer yang dimulai alhir Februari lalu.
Itu juga datang ketika Jepang mengumumkan Selasa bahwa mereka mengirim peralatan ke Ukraina yang bertujuan untuk melindungi dari potensi serangan kimia.
Pekan lalu, AS dan Inggris mengatakan mereka sedang menyelidiki laporan dugaan bahwa senjata kimia telah digunakan oleh pasukan Rusia yang menyerang pelabuhan Mariupol di Ukraina.
Resimen Azov Ukraina mengatakan tiga tentara terluka oleh "zat beracun" dalam sebuah serangan. Namun, tidak ada bukti yang diajukan untuk mengkonfirmasi penggunaan senjata kimia.
Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss mengatakan para pejabat sedang bekerja untuk segera menyelidiki apa yang disebutnya 'eskalasi tidak berperasaan' dari perang, seperti dikutip dari
BBC.
Pentagon saat itu menyebut potensi penggunaan senjata itu "sangat memprihatinkan".
Negara-negara Barat telah memperingatkan bahwa penggunaan senjata kimia akan menandai eskalasi konflik yang berbahaya dan telah berjanji untuk mengambil tindakan tegas jika Rusia melakukan serangan semacam itu.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: