Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Punya Utang ke Bank Rusia, Macron Tuding Le Pen Berada dalam Cengkeraman Moskow

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 21 April 2022, 10:48 WIB
Punya Utang ke Bank Rusia, Macron Tuding Le Pen Berada dalam Cengkeraman Moskow
Debat Presiden Emmanuel Macron dengan penantangnya pada Pilpres Prancis 2022, Marine Le pen/Net
rmol news logo Kedekatan Marine Le Pen dengan Rusia disinggung Presiden petahana Prancis Emmanuel Macron dalam debat presiden yang berlangsung pada Rabu (20/4) waktu setempat.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Macron mengkritik pemimpin partai sayap kanan National Rally itu karena berada dalam "cengkeraman Rusia" atas pinjaman yang belum dibayar yang dia terima dari bank Rusia.

“Faktanya, Anda berada dalam cengkeraman Rusia,” kata Macron kepada Le Pen, merujuk pinjaman yang diterima partai Le Pen dari bank Rusia pada tahun 2014, seperti dikutip AFP, Kamis (21/4).

“Anda berbicara dengan bankir Anda ketika Anda berbicara tentang Rusia, itulah masalahnya,” kata Macron selama debat.

Menanggapi kritik Macron, Le Pen menjelaskan bahwa dia mengambil pinjaman dari bank Rusia karena dia tidak dapat menerima pinjaman dari bank Prancis.

"Mengapa saya dipaksa untuk mengambil pinjaman?" tanya Le Pen.

"Karena tidak ada bank Prancis yang mau memberi saya pinjaman," lanjutnya.

Terlepas dari tanggapannya, Macron mengatakan bahwa orang lain di Prancis yang membutuhkan uang tidak pergi ke bank Rusia yang terkait dengan pihak berwenang dan kemudian tidak membayarnya kembali.

Le Pen melanjutkan untuk menjelaskan bahwa partainya terus membayar pinjaman tetapi mencatat bahwa partainya tidak bisa sekaligus melunasi.

"Kami adalah partai politik dengan tidak banyak sumber daya," akunya.

Selain menerima pinjaman dari bank Rusia pada tahun 2014, Le Pen melakukan perjalanan untuk bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin selama pencalonan sebelumnya sebagai presiden pada tahun 2017.

Terlepas dari komentar Macron selama debat hari Rabu tentang hubungannya dengan Rusia dan Putin, Le Pen berusaha menjauhkan diri dari Kremlin, mengutuk invasi Rusia ke Ukraina dan mengatakan bahwa dia mendukung sebagian besar sanksi yang dijatuhkan Prancis.

"Saya setuju dengan semua sanksi yang diambil terhadap oligarki dan bank Rusia, tetapi satu-satunya sanksi yang saya tidak setuju adalah larangan impor minyak dan gas Rusia karena menurut saya itu bukan metode yang tepat," katanya, menambahkan  bahwa sebenarnya sanksi apa pun tidak akan  menyakiti Rusia, terutama soal minyak dan gas.

Le Pen juga menyatakan keprihatinan atas ketakutan lama bahwa sanksi dan kritik terhadap Rusia akan melempar Moskow ke pelukan Beijing.

"Bahwa mereka akan menjadi sekutu dekat di masa depan, bahwa mereka akan berubah menjadi negara adidaya, baik secara ekonomi, moneter, bahkan mungkin militer," kata Le Pen.

"Ini bisa menjadi risiko besar bagi Barat, Eropa, dan Prancis," demikian Le Pen. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA