Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Meski Stok Peralatan Militer Tipis, Jerman Tetap Akan Kirim Kendaraan Tempur Marder ke Ukraina

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sulthan-nabil-herdiatmoko-1'>SULTHAN NABIL HERDIATMOKO</a>
LAPORAN: SULTHAN NABIL HERDIATMOKO
  • Kamis, 21 April 2022, 20:01 WIB
Meski Stok Peralatan Militer Tipis, Jerman Tetap Akan Kirim Kendaraan Tempur Marder ke Ukraina
Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock /Net
rmol news logo Upaya Jerman membantu Ukraina tidak berhenti sekalipun stok persenjataann mereka mulai menipis. Kini Jerman sedang memeriksa peralatan maintenance dan amunisi apa saja yang dibutuhkan oleh kendaraan tempur infanteri lapis baja untuk dikirim dan digunakan oleh pasukan Ukraina.

Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock, pada hari kedua kunjungannya ke negara-negara Baltik, menyampaikan responsnya terhadap kritik dari sekutu dan komentator atas langkah Jerman yang tampak menahan diri dalam mengirimkan persenjataan yang dibutuhkan Ukraina untuk menangkis serangan Rusia.

"Tidak ada pantangan bagi kami sehubungan dengan kendaraan lapis baja Marder dan persenjataan lain yang dibutuhkan Ukraina saat ini," ujar Baerbock dalam konferensi pers dengan mitranya dari Estonia pada Kamis (21/4), seperti dimuat oleh Reuters.

Para analis mengatakan, Ukraina kini sangat membutuhkan persenjataan berat untuk melawan invasi Rusia yang kini terkonsentrasi di wilayah Donbas.

Meskipun persenjataan ringan dan taktik Ukraina telah berhasil memperlambat kemajuan Rusia, analis mengatakan pasukan Ukraina tetap akan membutuhkan persenjataan berat seperti tank dan howitzer.

Surat kabar Jerman, Bild telah menuduh Kanselir Jerman, Olaf Scholz telah memblokir dan menahan pengiriman tank Marder tersebut ketika diminta oleh sekutu NATO dan Ukraina.

Namun Baerbock mengatakan, prioritas Jerman adalah memastikan pasukan Ukraina segera mendapatkan peralatan lama rancangan Soviet yang dapat segera digunakan tanpa pelatihan ekstra, karena mereka sudah terlatih dalam menggunakan persenjataan Rusia era perang dingin.

Baerbock menjelaskan, itu dilakukan dengan menambah stok persenjataan Rusia era perang dingin milik negara-negara sekutu, dengan peralatan modern buatan Jerman.

Walaupun begitu, Jerman sendiri kini mengakui bahwa mereka menghadapi kekurangan peralatan militer, Baerbock seraya menambahkan bahwa misi penjaga perdamaian Jerman di Afrika bahkan tidak memiliki helikopter tempur yang mereka butuhkan.

Ditekan oleh wartawan terkait apakah Jerman akan mengirim tank Leopard buatannya ke Ukraina, Baerbock menjelaskan pasukan Ukraina akan membutuhkan pelatihan untuk menggunakan peralatan canggih tersebut, dan Berlin akan membayar untuk pelatihan itu.

"Kami akan menyediakan satu miliar euro, karena kami harus berpikir tidak hanya untuk beberapa hari dan bulan mendatang, tetapi juga tahun-tahun mendatang untuk sistem persenjataan yang dibutuhkan Ukraina. Baik itu untuk pertahanan sekarang, tetapi juga untuk Ukraina yang bebas di masa depan," pungkas Baerbock. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA