Berbicara melalui konferensi video pada Jumat (22/4), Wu mengatakan Taiwan dan Ukraina sama-sama negara demokrasi yang berada di garis depan melawan perluasan otoritarianisme.
“Pemerintah dan rakyat Taiwan juga menghadapi ancaman tinggi dari rezim otoriter di Selat Taiwan, dan karenanya merasakan situasi saat ini yang dihadapi Ukraina seolah-olah terjadi pada diri kita sendiri,†kata Wu, merujuk pada China, seperti dikutip dari
AFP.
Pertemuan virtual Wu dan Klitschko terjadi saat ia mengumumkan sumbangan sebesar 8 juta dolar AS untuk Kiev dan lembaga medis Ukraina.
Wu mengatakan Taiwan akan menyumbangkan 3 juta dolar AS untuk kota Kiev dan 5 juta dolar AS untuk enam institusi medis Ukraina.
Taiwan tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Ukraina, dan tidak seperti di banyak ibu kota Eropa lainnya, Taiwan bahkan tidak memiliki kantor perwakilan di Kiev.
Meskipun demikian Taiwan, yang diakui China sebagai bagian dari wilayahnya telah ikut mengutuk invasi Rusia, bergabung dengan sanksi yang dipimpin Barat dan sudah menyumbangkan 20 juta dolar AS untuk pengungsi Ukraina, sebagian besar dikumpulkan dari masyarakat.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: