Chaoyang merupakan distrik terbesar di Beijing yang memiliki 3,45 juta penduduk.
Sejak Minggu malam (24/4), otoritas memulai tes Covid-19 secara massal sebanyak tiga kali sepekan, dan meminta penduduk untuk tidak keluar rumah.
Melihat penduduk Shanghai yang kesulitan mendapatkan makanan hingga obat karena aturan penguncian, maka penduduk Beijing berusaha menimbun makanan. Mereka memadati toko hingga e-commerce untuk membeli sayuran, daging segar, mie instan, hingga kertas toilet.
Seorang warga Chaoyang berusia 63 tahun mengaku membeli dua kantong sayuran, yang cukup untuk 8-10 hari, untuk berjaga-jaga jika gedung dikunci lebih lama dari jadwal.
"Shanghai adalah pelajaran," ujarnya, seperti dikutip
Reuters.
Beban kasus Beijing kecil dibandingkan dengan kasus global dan ratusan ribu di Shanghai. Sebagian besar sekolah, toko, dan kantor di Chaoyang juga tetap buka.
Pemerintah Shanghai melaporkan 51 kematian Covid baru pada 24 April. Itu menjadikan jumlah kematian resmi menjadi 138, semuanya dilaporkan mulai 17 April.
Kasus tanpa gejala lokal turun menjadi 16.983 dari 19.657 sehari sebelumnya di Shanghai. Sedangkan infeksi simtomatik naik menjadi 2.472, dari 1.401 kasus.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: