Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Apresiasi Pertemuan OKI, MUI: Penyelesaian Isu Palestina-Israel Harus Lewat Langkah Konkret

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Kamis, 28 April 2022, 11:13 WIB
Apresiasi Pertemuan OKI, MUI: Penyelesaian Isu Palestina-Israel Harus Lewat Langkah Konkret
Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim/Net
rmol news logo Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengapresiasi pertemuan luar biasa yang dilakukan oleh Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk membahas situasi di Palestina.

Selama pertemuan di Jeddah, Arab Saudi pada Senin (25/4), Indonesia telah menunjukkan sikap tegas untuk memperjuangkan kemerdekaan rakyat dan bangsa Palestina.

Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim mengatakan, perjuangan bangsa Palestina adalah perjuangan abadi, selama Zionis Israel masih melakukan aneksasi, genosida, dan menerapkan politik apartheid.

Untuk itu, tindakan Israel harus dihentikan melalui berbagai cara dan dilakukan oleh setiap elemen internasional.

"Menangani Israel-Palestina sama sekali tidak cukup melalui kutukan, akan tetapi harus ada langkah-langkah pasti dan konkret yang dilakukan secara terus menerus oleh sebuah kerjasama global, a global friendship and alliance yang efektif sehingga Israel benar-benar tak berdaya dan menghentikan seluruh tindakan kotor," jelasnya seperti dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi pada Kamis (28/4).

Lebih lanjut, Sudarnoto mengatakan, MUI sepakat dengan sejumlah keputusan penting yang dihasilkan selama pertemuan luar biasa OKI.

Ia mengatakan, beberapa langkah konkret dan efektif yang dapat dilakukan negara-negara OKI seperti menghentikan kegiatan impor produk Israel, dan meninjau kembali hubungan diplomatik dengan Israel.

"Langkah lain yang sangat penting dilakukan ialah dukungan dari negara-negara anggota PBB untuk melakukan tekanan terhadap Zionis Israel," tambahnya.

Namun demian, berkaca kepada pengalaman, Sudarnoto mengatakan hal itu sulit lantaran Amerika Serikat (AS) akan menggunakan hak vetonya.

Sehingga upaya-upaya diplomatik untuk meyakinkan AS juga sangat penting agar Washington mengubah cara pandang dan politik luar negerinya supaya lebih lebih adil dan benar-benar diorientasikan kepada pembelaan terhadap kemanusiaan dan perdamaian.

"Ini memang sulit akan tetapi harus dilakukan," ucapnya.

Indonesia sendiri, tambahnya, bisa memainkan peranan penting. Termasuk memastikan agar PBB jauh lebih demokratis dan berdaya, supaya berbagai keputusan penting yang menyangkut masa depan Palestina benar-benar mendapatkan jaminan dan pengawalan yang lebih pasti. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA