Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Mantan Komandan AS: Kepemimpinan Putin Sudah Selesai, Ukraina Jangan Terburu-buru Damai

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 30 April 2022, 14:37 WIB
Mantan Komandan AS: Kepemimpinan Putin Sudah Selesai, Ukraina Jangan Terburu-buru Damai
Presiden Rusia Vladimir Putin/Net
rmol news logo Memasuki bulan ketiga, perang Rusia di Ukraina masih terus membara. Negosiasi damai yang telah diupayakan oleh dua negara yang berkonflik, berjalan sangat alot.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Mantan komandan pasukan AS dan NATO di Eropa meramalkan bahwa perang Rusia di Ukraina akan berjalan panjang dan cukup melelahkan.

Rasia memiliki pasukan yang terlatih dan banyak, sayangnya Rusia tidak menunjukkan kekuatannya itu, selain hanya mencoba bisa lebih bertahan dibanding pasukan tetangganya yang jauh lebih kecil.

"Ini pertempuran yang menghancurkan dan merusak,"  kata Pensiunan Jenderal Angkatan Darat AS Curtis Michael Scaparrotti, seperti dikutip dari Radio of Liberty, Jumat (29/4).

Menambahkan bahwa kemajuan medan perang Rusia terlihat terbatas sejauh ini.

"Rusia tidak dalam posisi yang baik," katanya. Pun dengan kemampuan Presiden Rusia Vladimir Putin yang mulai terlihat melemah. Perang di Ukraina telah memperlihatkan bagaimana 'Putin' tenggelam.

"Sebagai pemimpin terhormat di panggung dunia, dia sudah selesai," ujar Scaparrotti.

Menurutnya, Rusia telah banyak menderita kerugian yang justru diciptakan oleh mereka sebagai bangsanya sendiri. Saat ini, sebagai sebuah negara, Rusia dalam kondisi yang sangat rentan. Perang yang kalah, sanksi yang bertubi-tubi. Meski Rusia berulang kali mengatakan mereka terbiasa dengan sanksi, pada akhirnya sanksi itu akan berdampak luas pada sumber daya nasional dan ekonomi dan lain-lain.

Kembali mengenai negosiasi, pria berusia 66 tahun yang telah memimpin pasukan di Irak, Afghanistan, Afrika, dan Bosnia-Herzegovina, dan telah memimpin Kepala Staf Gabungan AS ini mengimbau agar Ukraina tidak gegabah.

Dalam kondisi Rusia yang tidak cukup baik, Ukraina jangan salah langkah, dan sebaiknya  menghindari terburu-buru dalam kemungkinan negosiasi damai, katanya.

"Saya pikir Ukraina seharusnya tidak mencari (damai) itu, sampai berada dalam posisi yang menguntungkan, yang memberikannya posisi untuk bernegosiasi dengan keyakinan bahwa mereka dapat mencapai apa yang dapat mereka terima sebagai hasil dari konflik ini," kata Scaparrotti. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA