Hal itu disampaikan konsultan energi Cyril Widdershoven dalam sebuah wawancara dengan surat kabar De Telegraaf.
"Penduduk Belanda akan melihat efek boikot minyak pertama kali ketika mengisi bahan bakar kendaraan mereka. Tapi minyak juga merupakan bahan baku penting untuk produk lain, seperti plastik," katanya, seperti dikutip dari
NL Times, Selasa (3/5).
Spesialis energi Jiles van den Beukel dari Pusat Studi Strategis Den Haag memperkirakan pengemudi diesel akan terkena dampak paling parah dari boikot minyak Rusia.
"Pasar itu jauh lebih ketat daripada pasar bensin," katanya.
Harga bahan bakar yang lebih tinggi juga dipastikan akan mendorong inflasi, karena biaya produksi dan ongkos angkut akan menjadi lebih mahal.
Ekonom Jan-Paul van de Kerke kepada Telegraaf bahwa Bank ABN Amro sedang mengerjakan ulang perhitungan inflasi untuk memasukkan kemungkinan boikot minyak Rusia.
"Perkiraan kami saat ini untuk seluruh 2022 adalah sekitar 5 persen. Tapi itu jelas akan naik, terutama jika ada boikot minyak Rusia," katanya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: