Pertemuan tersebut diungkapkan oleh Maduro lewat cuitan di akun Twitternya, menyebutnya sebagai pertemuan produktif untuk memperdalam ikatan persaudaraan dan kerja sama dalam masalah energi.
“Saya menerima Yang Mulia Javad Owji, Menteri Perminyakan dari saudara perempuan Republik Islam Iran,†kata Maduro, seperti dikutip dari
AFP, Selasa (3/5).
Televisi pemerintah menayangkan gambar pertemuan di istana presiden di Miraflores.
'Sebelumnya Owji bertemu dengan mitranya Tareck El Aissami untuk membahas pembangunan rute dan mekanisme untuk mengatasi tindakan pemaksaan sepihak yang diberlakukan oleh pemerintah Amerika Serikat dan negara-negara sekutu,†menurut pernyataan dari Kementerian Perminyakan Venezuela.
Kunjungan Javad Owji ke Venezuela, yang memiliki cadangan minyak mentah terbesar di dunia, terjadi hanya beberapa minggu setelah kunjungan pejabat Amerika Serikat di tengah kenaikan harga minyak global akibat perang di Ukraina.
Pada bulan Maret, sebuah delegasi AS mengadakan pertemuan tertutup dengan Maduro, yang legitimasinya sebagai presiden Washington diperdebatkan.
Iran adalah produsen minyak utama dan bulan lalu mengatakan bahwa kapasitas produksi kembali ke level sebelum penerapan kembali sanksi AS pada 2018.
El Aissami, yang disebut sebagai gembong narkotika oleh Amerika Serikat yang telah menempatkannya dalam daftar buronan paling dicari, memposting video di Instagram Senin tentang dia menerima Owji di kantornya dengan berjabat tangan.
Hubungan bilateral antara kedua produsen minyak itu terjalin kuat di bawah pemerintahan pemimpin sosialis Hugo Chavez (1999-2013) dan semakin kuat di bawah penggantinya Maduro.
Venezuela, di bawah sanksi ketat AS yang disalahkan atas runtuhnya industri minyak yang pernah berkembang pesat, memiliki sekutu kuat di Iran, Rusia, dan China.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: