Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Moskow: Tentara Bayaran Israel Ikut Membantu Ukraina Melawan Rusia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 05 Mei 2022, 08:14 WIB
Moskow: Tentara Bayaran Israel Ikut Membantu Ukraina Melawan Rusia
Warga Israel yang berperang dengan pasukan Ukraina berpose untuk video yang beredar luas di media sosial pada 24 April 2022/Net
rmol news logo Hubungan antara Rusia dan Israel yang saat ini meruncing akibat pernyataan Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov terkait 'darah Yahudi' Adolf Hitler, diyakini akan semakin panas dengan komentar terbaru Moskow.
 
Dalam sebuah wawancara dengan radio Sputnik pada Rabu (4/5), Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova Zakharova mengatakan tentara bayaran dari Israel telah ikut bertempur bersama resimen Ukraina yang sering disebut Rusia sebagai bukti pengaruh Nazi di tetangganya.

"Saya akan mengatakan sesuatu yang sangat tidak ingin didengar oleh para politisi di Israel yang sekarang menggelembungkan kampanye informasi. Mungkin mereka akan tertarik; Di Ukraina, tentara bayaran Israel sebenarnya bahu-membahu dengan militan Azov," kata Zakharova, menambahkan bahwa dia telah melihat bukti video.

Resimen Azov menjadi terkenal pada tahun 2014, ketika aktivis sayap kanannya memerangi separatis pro-Rusia di wilayah Donbas timur Ukraina dan sekarang berada di bawah komando militer Ukraina.

Anggotanya adalah bagian dari perlawanan Ukraina di Mariupol, bersembunyi di dalam pabrik baja Azovstal di mana pasukan Rusia telah melancarkan serangan besar.

Zakharova tampaknya merujuk pada orang Israel kelahiran Ukraina dan penduduk asli Israel yang melakukan perjalanan ke Ukraina untuk bergabung dengan unit sukarelawan setelah invasi Rusia, meskipun belum ada laporan tentang mereka yang bertempur bersama Azov.

Pernyataan terbaru ini diyakini akan menambah ketegangan Israel-Rusia.

Israel sejauh ini telah berusaha berdiri di tengah-tengah Rusia dan Ukraina semenjak invasi Rusia pada 24 Februari. Israel yang mendukung Ukraina tetap berupaya menjaga hubungan baik dan terbuka dengan Rusia, yang membuat Kiev kecewa.

Belakangan, israel mulai berbicara lebih keras terhadap Moskow dan telah setuju untuk mulai mengirim helm dan jaket antipeluru, daripada bantuan kemanusiaan murni. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA