Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Jenderal AS: ISIS Sedang Menyatukan Kekuatan di Afghanistan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Jumat, 06 Mei 2022, 08:32 WIB
Jenderal AS: ISIS Sedang Menyatukan Kekuatan di Afghanistan
Ketua Kepala Staf Gabungan AS, Jenderal Mark Milley/Net
rmol news logo Seorang jenderal militer Amerika Serikat (AS) memberikan peringatan terkait dugaan bangkitnya kelompok teroris ISIS di Afghanistan, yang berpusat di Khorasan.

Berbicara di hadapan Senat dan Menteri Pertahanan Lloyd Austin pada Selasa (3/5), Ketua Kepala Staf Gabungan AS Jenderal Mark Milley menyebut ISIS dan kelompok teroris lainnya sedang mengumpulkan kekuatan di Afghanistan.

"ISIS dan kelompok-kelompok lain berusaha untuk menyatukan diri mereka kembali," ujarnya, seperti dikutip TOLO News.

Meski sejauh ini tidak ada ancaman bagi AS, Milley menekankan pentingnya mengambil tindakan preventif atas persoalan ini.

"Mereka belum berhasil dan mereka belum menghadirkan ancaman bagi tanah air AS, tetapi kami mengamatinya dengan sangat, sangat, cermat. Jika mereka mengangkat kepala dan menghadirkan ancaman, kami akan mengambil (tindakan) yang sesuai," jelasnya.

Peringatan Milley senada dengan kekhawatiran Kepala Komando AS (CENTCOM) Jenderal Kenneth McKenzie pada Maret lalu.

Ketika itu, McKenzie menyoroti ISIS-K yang terus tumbuh di Afghanistan di bawah rezim Taliban yang sulit melawan kelompok teroris tersebut.

“Kami menilai mungkin beberapa ribu, kurang lebih, pejuang ISIS di Afghanistan. Tentu saja, ketika Taliban membuka penjara Pul-e-Charkhi dan Parwan, itu menanamkan bakat baru dan energi baru ke dalam ISIS, jadi mereka sekarang menuai hasil dari keputusan yang sangat picik itu," kata McKenzie.

Di sisi lain, Taliban membantah bahwa ISIS-K telah memperluas kehadirannya di Afghanistan.

Jurubicara Taliban, Zabihullah Mujahid mengatakan pihaknya telah banyak menghancurkan tempat-tempat perlindungan ISIS sehingga kehadiran mereka di Afghanistan sangat kecil.

"Kami serius tentang keamanan dan kepentingan kami. Kami tidak membiarkan siapa pun menyebabkan ketidaknyamanan," ucapnya.

Sementara itu, dalam beberapa pekan terakhir, serangkaian ledakan mematikan, yang banyak diklaim ISIS-K, telah melanda Afghanistan.

Salah satu yang paling mematikan adalah serangan di sebuah masjid di Kabul pada pekan lalu yang menewaskan sedikitnya 30 orang dan melukai lebih banyak. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA