Begitu kata Dewan Eksekutif Pemerintah Turkistan Timur dalam sebuah pernyataan untuk memperingati Festival Doppa atau Hari Doppa pada Kamis (5/5).
Doppa sendiri merupakan kopiah berbentuk persegi atau bulat dengan motif khusus yang biasanya dipakai oleh Muslim Uighur. Saat ini, doppa menjadi identitas Uighur.
Hari Doppa dirayakan oleh Uighur, Uzbek, Tatar, Tajik, dan Muslim Turki yang berasal dari Turkistan Timur.
"Seperti pakaian nasional negara lain, pemakaian doppa juga dipengaruhi oleh globalisasi, tetapi juga upaya pemerintah China untuk membasmi budaya dan identitas nasional Uyghur," kata dewan, seperti dikutip
ANI News.
Di Turkistan Timur, doppa terutama dikenakan pada hari libur nasional atau acara-acara khusus seperti pernikahan tradisional, pemakaman, dan acara sosial lainnya.
Menurut dewan, China telah membatasi pemakaian doppa di publik sebagai bagian dari kampanye genosida.
"Uighur di diaspora, tua dan muda, pria dan wanita, semakin sering memakai doppa mereka sebagai bagian dari pelestarian budaya dan perlawanan nasional simbolis terhadap kampanye penjajahan, genosida, dan pendudukan yang dilakukan di tanah air mereka oleh pemerintah China," jelas dewan.
Mengingat doppa adalah cara simbolis untuk mengekspresikan identitas Uighur, maka dewan mendorong untuk pemakaian doppa setiap hari.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: