Selamat Idul Fitri
Selamat Idul Fitri Mobile
Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Singgung Taiwan, PM Kishida: "Ukraina Kedua" Bisa Jadi Ada di Asia Timur

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Jumat, 06 Mei 2022, 13:21 WIB
Singgung Taiwan, PM Kishida: "Ukraina Kedua" Bisa Jadi Ada di Asia Timur
Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida/Net
rmol news logo Invasi Rusia terhadap Ukraina dikhawatirkan dapat memicu hal serupa di kawasan atau belahan dunia lainnya. Kekhawatiran ini telah banyak diutarakan, termasuk oleh Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida.

Berbicara di London pada Kamis (5/5), Kishida mengatakan, invasi ke Ukraina dapat terjadi di Asia Timur jika dunia tidak bersatu dalam merespons situasi yang saat ini terjadi.

"Kita harus berkolaborasi dengan sekutu dan negara-negara yang berpikiran sama, dan tidak pernah mentolerir upaya sepihak untuk mengubah status quo dengan penggunaan kekuatan di Indo-Pasifik, terutama di Asia Timur," ujarnya setelah bertemu dengan Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson.

"Ukraina mungkin menjadi Asia Timur besok," imbuhnya.

Secara khusus, Kishida menyoroti pentingnya menjaga stabilitas dan perdamaian di Selat Taiwan.

China mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya. Sementara Taiwan memiliki pemerintahannya sendiri.

Sejak awal Rusia meluncurkan apa yang mereka sebut sebagai operasi militer khusus ke Ukraina, Taiwan sudah meningkatkan kewaspadaan, khawatir jika Beijing melakukan hal serupa.

Kishida menekankan, perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan sangat penting tidak hanya untuk keamanan Jepang tetapi juga untuk stabilitas masyarakat internasional.

“Jepang mempertahankan posisinya untuk mengharapkan resolusi damai melalui dialog untuk isu-isu seputar Taiwan. Dan situasinya akan diawasi dengan cermat dari perspektif itu," tambah Kishida.

Lebih lanjut, Kishida mengatakan G7 harus menunjukkan ada konsekuensi kekerasan Rusia di Ukraina. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA