Dalam pernyatannya dalam konferensi Kamis (5/5), Zhao mengatakan bahwa AS sudah terbiasa menjadikan China sebagai sasaran.
"China selalu menjadi korban disinformasi AS. Dari tuduhan genosida hingga "virus Wuhan" dan dari serangan siber hingga pangkalan militer luar negeri, AS telah memercikkan begitu banyak air kotor ke China," kata Zhao, seperti dikutip dari
Global Times, Jumat (6/5).
Zhao juga mencatat bahwa soal krisis Ukraina, AS juga tak henti-hentinya mencoreng China. Itu membuat China mengetahui rencana Rusia sebelumnya, mengklaim Rusia meminta China untuk menawarkan senjata.
"Semua rumor ini telah dibuat secara detail tetapi dibantah oleh fakta," katanya.
"Sebagai pemrakarsa dan penghasut terbesar krisis Ukraina, pemerintah AS harus merefleksikan tanggung jawabnya dalam menyebabkan konflik dan bekerja dengan komunitas internasional untuk menyelesaikan masalah melalui cara-cara politik," demikian Zhao.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: