Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Jutaan Ton Gandum Tidak Bisa Keluar dari Ukraina, Program Pangan Dunia Desak Pembukaan Pelabuhan Odesa

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 07 Mei 2022, 10:14 WIB
Jutaan Ton Gandum Tidak Bisa Keluar dari Ukraina, Program Pangan Dunia Desak Pembukaan Pelabuhan Odesa
Ilustrasi/Net
rmol news logo Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) telah menyerukan pembukaan kembali pelabuhan di kota Odessa, Ukraina selatan, agar makanan yang diproduksi di sana dapat dengan bebas disalurkan seluruh dunia.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

PBB melalui Program Pangan Dunia (WFP) berupaya untuk bisa mengendalikan krisis kelaparan global yang saat ini diperparah dengan konflik yang meluas antara Rusia-Ukraina.

Sejak invasi Rusia ke Ukraina, pelabuhan-pelabuhan di Odesa dan pelabuhan-pelabuhan Laut Hitam Ukraina lainnya telah diblokir, membuat jutaan ton biji-bijian terbengkalai selama berminggu-minggu, seperti dilaporkan CNN.

“Saat ini, gudang gandum Ukraina penuh. Pada saat yang sama, 44 juta orang di seluruh dunia menuju kelaparan. Kami harus membuka pelabuhan-pelabuhan ini sehingga makanan bisa disalurkan dari Ukraina,” kata kepala WFP David Beasley dalam sebuah pernyataan, Jumat (6/5).

“Dunia menuntutnya karena ratusan juta orang di seluruh dunia bergantung pada pasokan ini,” katanya.

Ukraina adalah lumbung pangan utama bagi negara-negara di Timur Tengah dan Afrika Utara yang bergantung pada impor. Delapan bulan sebelum perang di Ukraina dimulai, hampir 51 juta metrik ton biji-bijian transit melalui pelabuhan Laut Hitam Ukraina.

Jika pelabuhan tidak dibuka kembali, gandum yang menggunung di pelabuhan akan sia-sia, sementara WFP dan dunia berjuang untuk menangani krisis kelaparan global yang sudah menjadi bencana besar.

Pada awal 2022, 276 juta orang sudah menghadapi kelaparan akut. Jumlah itu diperkirakan akan meningkat 47 juta orang lagi jika perang di Ukraina berlanjut, menurut analisis badan tersebut.

Amerika Serikat dan Eropa juga akan merasakan sakitnya, dengan meningkatnya harga barang-barang pertanian penting.

"Saya mendesak semua pihak yang terlibat untuk mengizinkan makanan ini keluar dari Ukraina ke tempat yang sangat dibutuhkan, sehingga kita dapat menghindari ancaman kelaparan yang membayangi," katanya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA