Kecurigaan bermula ketika sebuah surat kabar lokal melaporkan Korea Utara secara sepihak telah melanjutkan operasi di beberapa fasilitas di kota perbatasan Kaesong.
Pergerakan tersebut juga sempat memicu kebakaran di kawasan tersebut pada 21 April lalu.
Menanggapi hal itu, pada Senin (9/5), Kementerian Unifikasi Korea Selatan telah memita Korea Utara untuk memberikan klarifikasi. Tetapi sejauh ini belum mendapatkan balasan.
"Kami baru-baru ini mendeteksi tanda-tanda pergerakan kendaraan tak dikenal di dalam Kawasan Industri Kaesong," kata jurubicara Kementerian Unifikasi, Cha Deok-cheol, seperti dikutip
Yonhap.
Cha menekankan, semua masalah yang berkaitan dengan kawasan Kaesong harus diselesaikan dalam konsensus dengan Korea Selatan, dan tidak boleh sepihak.
Kawasan Industri Kaesong merupakan simbol kerjasama lintas perbatasan dua Korea yang dibuka pada tahun 2004. Ada sekitar 124 perusahaan Korea Selatan yang awalnya beroperasi di Kaesong.
Perusahaan-perusahaanitu mempekerjakan lebih dari 53 ribu pekerja Korea Utara.
Tetapi kawasan itu ditutup pada tahun 2016, sebagai tanggapan atas uji coba nuklir dan peluncuran roket yang dilakukan oleh Korea Utara.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: