Sejak pemungutan suara dilakukan pada Senin (9/5), sudah lebih dari 90 persen suara yang dihitung. Sehingga belum ada keputusan resmi mengenai kemenangannya.
Kendati begitu, putra mantan Presiden Ferdinand Marcos ini telah mendapatkan hampir 30 juta suara, lebih dari 27,5 juta suara yang dibutuhkan mayoritas agar "The Marcos" kembali ke tampuk kekuasaan.
Suara yang diperoleh Macros saat ini lebih dari dua kali lipat suara yang dimiliki Leni Robredo, saingan terkuatnya.
Pada Senin larut malam, Marcos memberikan pidato di markas kampanyenya di Manila. Meski berterima kasih atas upaya banyak pihak, ia memperingatkan perhitungan suara belum selesai.
"Mari kita tunggu sampai sangat jelas, sampai hitungannya mencapai 100 persen baru kita bisa merayakannya," ujar dia, seperti dikutip
The National.
Sementara itu, para pendukungnya telah bereuforia menyalakan kembang api, mengibarkan bendera, dan meneriakkan kemenangan.
Di sisi lain, Robredo tampaknya sudah mengakui kekalahnnya dan menyampaikan rasa kekecewaan.
Lewat pidatonya pada Selasa dini hari, Robredo mengatakan kepada para pendukungnya bahwa tidak ada yang sia-sia.
"Kami tidak gagal," tegas Robredo.
Macros merupakan anak dari Ferdinand Marcos yang digulingkan dan diasingkan selama revolusi pada 1986. Setelah hampir setengah abad, "The Marcos" kemungkinan besar bisa kembali ke istana presiden.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: