Itu lantaran pada pekan lalu, Taliban mengeluarkan dekrit yang mewajibkan perempuan di Afghanistan menutupi wajah mereka menggunakan burqa. Mereka yang melanggar akan mendapatkan hukuman.
"Taliban ingin menghapuskan anak perempuan dan perempuan dari semua kehidupan publik di Afghanistan, menjauhkan anak perempuan dari sekolah dan perempuan dari pekerjaan, melarang mereka yang mampu bepergian tanpa anggota keluarga laki-laki, serta memaksa mereka menutupi wajah dan tubuh sepenuhnya," kata Malala di akun Twitter-nya pada Senin (9/5).
Malala kemudian mendesak para pemimpin dunia untuk mengambil tindakan kolektif untuk meminta pertanggungjawaban Taliban karena melanggar hak asasi manusia jutaan perempuan dan anak perempuan.
“Kita tidak boleh kehilangan rasa waspada terhadap wanita Afghanistan karena Taliban terus melanggar janji mereka," tegasnya.
Bahkan Malala juga mendorong agar perempuan-perempuan di seluruh dunia mengambil langkah untuk melakukan aksi protes terhadap Taliban.
"Perempuan (harus) turun ke jalan untuk memperjuangkan hak asasi dan martabat mereka, kita semua, dan terutama mereka yang berasal dari negara-negara Muslim, harus berdiri bersama mereka," pungkas Malala.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: