Presiden Belarusia Alexsander Lukashenko menyampaikan pidatonya setelah parade selesai. Mengatakan di depan podium tentang sejarah intervensi Barat terhadap negaranya dan tetangganya Rusia.
Ia juga menggambarkan intervensi sebagai "pementasan demokrasi di bawah sayap pesawat NATO", yang meninggalkan kehancuran dan kekacauan di negara-negara tersebut.
"Saya ingin mengatakan bahwa Anda tidak begitu buta untuk tidak memahami konsekuensi abadi dari upaya gagal dalam rekonstruksi kekuasaan di tempat-tempat seperti Libya, Irak, Suriah, Afghanistan dan negara-negara lain," katanya, di depan kerumuman tentara, veteran militer, dan masyarakat, seperti dikutip dari AFP, Senin (9/5).
Presiden juga merujuk pada konflik yang sedang berlangsung di Ukraina, yang telah membuat Belarus dan Rusia sebagian besar terisolasi secara diplomatik dari seluruh dunia.
“Mustahil untuk membayangkan bahkan dalam mimpi buruk yang paling mengerikan, bahwa di negara saudara (Ukraina), secara ajaib bertahan di bawah sepatu penjajah fasis. Nazisme akan bangkit kembali,†kata Lukashenko.
Mereka yang mendukung Nazi tidak siap untuk berperang dengan pewaris Uni Soviet, katanya.
Pidato Lukashenko diakhiri dengan pelepasan balon-balon yang senada dengan warna hijau dan merah bendera Belarusia.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: