Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Hampir Sejuta Warga Afghanistan Kehilangan Pekerjaannya Setelah Taliban Takeover, Pekerja Wanita yang Paling Kena Dampaknya

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sulthan-nabil-herdiatmoko-1'>SULTHAN NABIL HERDIATMOKO</a>
LAPORAN: SULTHAN NABIL HERDIATMOKO
  • Selasa, 10 Mei 2022, 16:45 WIB
Hampir Sejuta Warga Afghanistan Kehilangan Pekerjaannya Setelah <i>Taliban Takeover</i>, Pekerja Wanita yang Paling Kena Dampaknya
Pekerja kantoran wanita Afghanistan /Net
rmol news logo Ketenagakerjaan di Afghanistan kini semakin merosot setelah Taliban menguasai kembali negeri itu pada Agustus 2021 lalu.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Menurut Badan Inspektur Jenderal Khusus AS untuk Rekonstruksi Afghanistan (SIGAR), lebih dari 900.000 warga Afghanistan kehilangan pekerjaan mereka sejak peristiwa Taliban takeover itu terjadi.

Sejak pengambilalihan Taliban, pengangguran telah meroket, dan kemiskinan di banyak bagian negara itu telah menempatkan jutaan orang dalam bahaya.

“Yang paling parah adalah pekerja dari kaum wanita. Perempuan yang bekerja disana terpengaruh secara tidak proporsional, dengan pekerjaan perempuan diperkirakan turun 21 persen pada pertengahan 2022,” lapor The Khaama Press dikutip oleh SIGAR, Minggu (10/5).

Menurut Organisasi Buruh Internasional, lebih dari 500 ribu pekerja Afghanistan kehilangan pekerjaan mereka pada kuartal ketiga tahun 2021.

Selain itu jumlah orang yang akan kehilangan pekerjaan sejak Taliban mengambil alih diperkirakan akan mencapai 700.000 hingga 900.000 orang pada pertengahan 2022.

Karena empat dekade konflik, kekeringan parah, dan pandemi, ekonomi Afghanistan sudah runtuh.

Setelah Taliban merebut kekuasaan menyusul penarikan tergesa-gesa tentara AS, masyarakat internasional membekukan aset Afghanistan dan menahan bantuan.

Selain itu, pekerja perempuan telah berjuang untuk memenuhi kebutuhan sejak Taliban mengambil alih.

Pegawai wanita di kantor-kantor pemerintah saat ini adalah contributor terbesar dari data hilangnya pekerjaan tersebut.

Hak-hak perempuan telah tumbuh dengan mantap sepanjang kehadiran internasional di Afghanistan, tetapi kembalinya Taliban mengancam kemajuan ini.
Pemaksaan burqa Taliban baru-baru ini pada wanita Afghanistan adalah salah satu contoh terbesarnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA