Ferdinand Marcos Jr: Nilai Saya dari Kinerja, Bukan dari Silsilah Keluarga

Pernyataan Macros Jr atau yang lebih dikenal sebagai Bongbong itu muncul karena kekhawatiran dunia terkait kemungkinan Filipina kembali di bawah rezim otoriter, seperti ketika ayahnya, Ferdinand Marcos memerintah dan akhirnya digulingkan.

"Menilai saya bukan dari nenek moyang saya, tapi dari tindakan saya," ujarnya, seperti dikutip Reuters.

Macros menjadi kandidat presiden pertama dalam sejarah Filipina yang berhasil memenangkan mayoritas langsung. Selama pemilu 9 Mei, ia mendapatkan 31 juta suara dari 98 persen suara yang dihitung. Jumlah tersebut lebih dari dua kali lipat dari saingan terkuatnya, Leni Robredo.

Namun hasil resmi baru akan diumumkan sekitar akhir bulan ini.

Setelah ayahnya digulingkan selama pemberontakan pada 1986, Marcos dan keluarganya melarikan diri ke Hawaii. Tetapi ia kembali ke Filipina pada 1991 dan mulai bertugas di kongres dan senat.