"Kami sangat khawatir dengan risiko perang di Eropa. Kami tidak ingin melihat itu terjadi sama sekali, tetapi saya ingin Anda memperhatikan dki sini tentang fakta bahwa Baratlah yang terus-menerus berbicara tentang 'menimbulkan kekalahan pada Rusia'," kata Lavrov, menjelaskan kepada timpalannya dari Oman, Menlu Sayyid Badr bin Hamad bin Hamood Al Busaidi.
Ia pun menyerahkan kepada Oman untuk mengambil kesimpulan dari apa yang diuraikannya.
Pernyataan Lavrov muncul sebagai tanggapan atas pernyataan Sultan Oman dan para pejabatnya bahwa Rusia perlu mengintensifkan dialog damai dengan Ukraina dan menghentikan perang sebelum korban bertambah.
Lavrov tiba di Oman pada Selasa (11/5) dalam kunjungan kenegaraannya untuk membicarakan banyak hal terkait hubungan regional.
Kedatangannya disambut Sultan Oman, Yang Mulia Sultan Haitham Bin Tarik di Istana Al Baraka. Keduanya kemudian nampak berbicara dengan hangat.
"Tujuan yang kami cari di Ukraina cukup jelas - mencegah pelanggaran hak-hak penduduk Donbass yang berbahasa Rusia, yang berada di bawah ancaman pemusnahan oleh rezim di Kiev," kata Lavrov.
"Penting untuk mematuhi kewajiban di bawah Piagam PBB, termasuk janji untuk menghormati prinsip persamaan kedaulatan negara," tutupnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: