"Saeima (parlemen Latvia) hari ini meloloskan amandemen pembacaan terakhir pada perjanjian Republik Latvia dan Federasi Rusia yang ditandatangani di Moskow pada 30 April 1994, yang dirancang oleh Kementerian Luar Negeri untuk menghilangkan hambatan hukum untuk membongkar monumen untuk Tentara Soviet di Pardaugava Riga," isi pernyataan parlemen yang dikeluarkan pada Kamis (12/5).
Pernyataan Saeima mengacu pada Pasal 13 tentang perlindungan sosial pensiunan militer Federasi Rusia dan anggota keluarga mereka yang tinggal di wilayah Republik Latvia. Bagian ini juga menyediakan perlindungan dan pemeliharaan tugu peringatan di Latvia.
Saeima menyatakan, Pasal 13 akan ditangguhkan mulai 16 Mei 2022 dan akan tetap berlaku sampai Rusia menghentikan pelanggaran hukum internasionalnya dan menarik angkatan bersenjatanya dari Ukraina.
Ketua Komite Urusan Luar Negeri Saeima, Rihards Kols, mengatakan bahwa sesuai dengan kondisi geopolitik yang terus berubah, maka sudah tidak ada kewajiban bagi Latvia untuk melestarikan monumen tentara Soviet, kecuali jika Rusia bersedia mencapai kesepakatan bersama untuk menghentikan invasinya.
Ketua Dewan Kota Riga Martiņš Staķis mengatakan kepada program Radio Latvijas Krustpunkta bahwa Saeima perlu mengesahkan undang-undang khusus untuk memastikan monumen ini dihancurkan sesegera mungkin.
Politisi itu juga mengatakan bahwa Dewan Kota Riga akan membutuhkan bantuan untuk menghancurkan monumen yang terletak di Victory Park Riga tersebut.
Monumen Peringatan Tentara Angkatan Darat Soviet ini diresmikan pada 5 November 1985 di Riga, yang menandai pasukan Soviet membebaskan Latvia dari penjajah Nazi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: