Pada Kamis (12/5), subkomite perencanaan tinggi administrasi sipil Israel mengatakan rencana untuk membangun 2.684 unit rumah sudah mendapat persetujuan akhir, sedangkan untuk membangun 1.636 unit mendapat persetujuan awal.
Di Twitter, Menteri Dalam Negeri Israel Ayelet Shaked menyambut baik langkah tersebut, dengan menyebutnnya sebagai "hari bahagia bagi permukiman".
Langkah kontroversial itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara Israel dan Palestina karena serangkaian serangan mematikan di Tepi Barat.
Permukiman Israel terletak di wilayah Palestina di Tepi Barat, yang direbut Israel dalam perang Timur Tengah 1967 dan telah dikendalikan sejak saat itu.
Sebagian besar masyarakat internasional menganggap perluasan permukiman sebagai pelanggaran hukum internasional.
Pekan lalu, Kementerian Luar Negeri Palestina mengecam persetujuan Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz untuk membangun 4.000 unit rumah di permukiman Israel Tepi Barat.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: