"Peretas Rusia yang didukung negara telah menghancurkan data di beberapa organisasi di Ukraina, sehingga menciptakan kekacauan," kata Microsoft, seperti dikutio dari
.
Mulanya, kata Microsoft, kelompok-kelompok peretas yang bersekutu dengan Rusia berencana meluncurkan kekacauan pada awal Maret 2021.
"Mereka membobol jaringan yang nantinya dapat mereka gunakan untuk mengumpulkan informasi medan perang atau untuk memfasilitasi serangan destruktif di masa depan," kata Microsoft lagi.
Serangan siber Rusia berusaha mengganggu akses warga ke informasi yang dapat diandalkan, untuk menggoyahkan kepercayaan warga pada kepemimpinan Ukraina," kata perusahaan itu.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: