Novak dilantik dalam sebuah upacara pada Sabtu (14/5), setelah meraih kemenangan telak selama pemilu 3 April. Ia adalah mantan anggota parlemen partai Fidesz dan sekutu Perdana Menteri Viktor Orban.
Di Hongaria, jabatan presiden sebagian besar hanya bersifat seremonial.
"Kami mengutuk agresi Putin, invasi bersenjata negara berdaulat. Kami mengatakan tidak selamanya untuk setiap upaya yang bertujuan memulihkan Uni Soviet," kata Novak, seperti dikutip
Reuters.
Ia mengatakan, perang di Ukraina ikut mengancam Hongaria. Ia jua menekankan pentingnya untuk menyelidiki dan menghukum kejahatan perang.
Orban sendiri telah mengutuk invasi Rusia terhadap Ukraina. Tetapi ia berusaha menghindari kritik langsung terhadap Presiden Vladimir Putin dan menentang sanksi apapun terhadap energi Rusia.
Hongaria bersama Bulgaria, Republik Ceko, dan Slovakia telah sangat bergantung pada minyak Rusia. Akibatnya sulit bagi Uni Eropa untuk mencapai kesepakatan embargo migas Rusia.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: