Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Sekjen PBB Sebut Penembakan Massal di New York Tindakan Keji Ekstremisme Rasis

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Senin, 16 Mei 2022, 17:33 WIB
Sekjen PBB Sebut Penembakan Massal di New York Tindakan Keji Ekstremisme Rasis
Dekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres/Net
rmol news logo Penembakan massal diduga bermotif rasial di Buffalo New York, Amerika Serikat tak luput dari perhatian Dekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres.

Disampaikan juru bicaranya, Guterres dalam pernyataannya pada Minggu (15/5) ikut mengutuk serangan oleh remaja kulit putih yang menyebabkan tewasnya 10 orang yang sebagian besar warga kulit hitam, menyebutnya sebagai "tindakan keji ekstremisme rasis."

“Sekretaris Jenderal terkejut dengan pembunuhan 10 orang dalam tindakan keji ekstremisme kekerasan rasis di Buffalo, New York, pada 14 Mei. Dia menyampaikan belasungkawa terdalamnya kepada keluarga dan orang-orang terkasih dari para korban dan berharap keadilan akan segera ditegakkan,” kata wakil juru bicara Sekjen PBB Farhan Haq, seperti dikutip dari AFP, Senin (16/5).

“Sekretaris Jenderal mengutuk keras rasisme dalam segala bentuknya dan diskriminasi berdasarkan ras, agama, kepercayaan atau asal kebangsaan. Kita semua harus bekerja sama untuk membangun masyarakat yang lebih damai dan inklusif,” tambah pernyataan itu.

Seorang remaja kulit putih, Payton Gendron, membunuh 10 orang di sebuah toko kelontong New York di lingkungan yang didominasi kulit hitam pada hari Sabtu, setelah tampaknya mempublikasikan manifesto rasis di internet.

Sebelas orang yang terkena tembakan adalah orang kulit hitam dan dua orang kulit putih, kata para pejabat.

Pria bersenjata itu ditangkap setelah melakukan pergulatan dengan polisi dan insiden itu menandai penembakan massal paling mematikan di AS sepanjang tahun ini. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA