Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Dikritik PM Armenia Soal Reaksi Lamban dan Penjualan Senjata, CSTO: Kami sedang Lakukan Penyesuaian

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 17 Mei 2022, 15:44 WIB
Dikritik PM Armenia Soal Reaksi Lamban dan Penjualan Senjata, CSTO: Kami sedang Lakukan Penyesuaian
Perdana Menteri Nikol Pashinyan/Net
rmol news logo Kritikan Perdana Menteri Armenia atas kinerja Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO) mendapat tanggapan dari Sekretaris Jenderal CSTO Stanislav Zas.

Zas mengatakan, ada banyak yang harus dibenahi, untuk itu pihaknya telah menyiapkan banyak proposal untuk meningkatkan efisiensi respons krisis, termasuk oleh Armenia berdasarkan pengalaman praktis yang diperoleh di Kazakhstan.

"Bagaimanapun, secara keseluruhan, sistem bekerja. Ya, kami harus menangani beberapa hal secara manual. Ini seharusnya tidak terjadi, sekarang tugasnya adalah melakukan penyesuaian tanpa merusak sistem yang sudah ada, yang berfungsi dan memungkinkan untuk melakukan tugas itu," kata Zan, menggarisbawahi penyesuaian akan dilakukan lebij baik lagi, bahkan lebih baik dari operasi respon krisis pada kerusuhan massal di Kazakhstan.

Zan menyampaikan Dewan telah membuat kesimpulan berdasar keluhan dari Armenia dan mereka akan melakukan  penyesuaian.

Pada Senin (16/5) Nikol Pashinyan menyatakan ketidakpuasannya terhadap CSTO  dalam rapat Dewan CSTO, Senin, di Kremlin.

Pashinyan mencatat dalam pidatonya bahwa CSTO tidak memenuhi harapan Armenia selama perang 44 hari. CSTO tidak bertindak sesuai dengan dokumen tentang reaksi terhadap krisis yang dikonfirmasi oleh Dewan Keamanan Kolektif Organisasi pada 10 Desember 2010.

Pashinyan menambahkan bahwa Armenia telah lama mengangkat masalah penjualan senjata ke Azerbaijan oleh negara-negara anggota CSTO.

“Begitu juga mengenai penjualan senjata yang dilakukan oleh negara-negara anggota CSTO ke negara-negara yang tidak bersahabat dengan Armenia.  Akibatnya, senjata ini digunakan untuk melawan Armenia dan orang-orang Armenia pada saat perang dengan Azerbaijan. Ini juga menjadi masalah," kata Pashinyan.

"Sejujurnya, reaksi negara-negara anggota CSTO selama perang 44 hari, juga setelah perang, tidak menginspirasi Armenia dan rakyat Armenia," tambah Pashinyan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA