Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Meski Dapat 160 Juta Dolar dari Bank Dunia, Sri Lanka Tak Bisa Beli BBM karena Harus Bayar Utang

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Kamis, 19 Mei 2022, 10:25 WIB
Meski Dapat 160 Juta Dolar dari Bank Dunia, Sri Lanka Tak Bisa Beli BBM karena Harus Bayar Utang
Perdana Menteri Sri Lanka, Ranil Wickremesinghe/Net
rmol news logo Perdana Menteri Sri Lanka, Ranil Wickremesinghe mengatakan negara telah menerima 160 juta dolar AS dari Bank Dunia. Namun dana tersebut tidak dapat digunakan untuk mengimpor bahan bakar yang semakin langka di dalam negeri.

"Uang itu tidak akan digunakan untuk pembelian bahan bakar," kata Wickremesinghe di parlemen pada Rabu (18/5), seperti dikutip Colombo Page.

Padahal, Wickremesinghe menyebut pemerintah telah berupaya untuk berbicara kepada Bank Dunia agar mengizinkan mereka menggunakan dana untuk membeli bahan bakar.

Tetapi karena situasi cuaca buruk di Sri Lanka, maka pengiriman gas akan mengalami keterlambatan.

Alhasil, dana yang didapat akan digunakan untuk menangani kelangkaan pupuk di Sri Lanka. Di samping itu juga untuk membayar utang.

Anggota parlemen Samagi Jana Balawegaya, Harsha de Silva mengatakan Sri Lanka harus membayar utang sebesar 5,5 miliar dolar AS dalam 12 bulan ke depan.

Namun Wickremesinghe mengungkap negara tidak memiliki satu juta dolar pun untuk membayar satu kali angsuran. Tetapi ia yakin akan terjadi pembaruan setiap pekannya.

Selain melakukan diskusi dengan Bank Dunia, Sri Lanka juga mengadakan pembicaraan dengan perwakilan Bank Pembangunan Asia (ADB) untuk mengatasi krisis ekonomi parah yang dihadapi negara itu. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA