AFP melaporkan, kedua agen tersebut diduga terlibat dalam pertengkaran saat mabuk di sebuah bar di Seoul saat tidak bertugas pada Kamis dini hari (19/5) waktu setempat. Salah satu dari mereka diduga menyerang seorang sopir taksi di luar hotel Grand Hyatt, tempat Biden akan menginap.
Polisi Korea Selatan mengatakan kepada Reuters bahwa salah satu agen ditangkap, tetapi seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya mengatakan dia hanya diselidiki.
"Dinas Rahasia mengetahui insiden di luar tugas yang melibatkan dua karyawan yang mungkin merupakan potensi pelanggaran kebijakan," kata juru bicara agensi Anthony Guglielmi dalam sebuah pernyataan.
“Orang-orang itu akan segera dikembalikan ke pos tugas mereka dan ditempatkan pada cuti administratif. Tidak ada dampak pada perjalanan yang akan datang," katanya.
Kedua pria itu, yang diidentifikasi hanya sebagai agen khusus dan spesialis keamanan, adalah bagian dari tim pendahulu Biden. Mereka dilaporkan dipulangkan pada Jumat, tak lama sebelum kedatangan presiden AS di Seoul untuk memulai perjalanan lima hari ke Asia.
Laporan media tidak memberikan indikasi bagaimana pertengkaran dengan sopir taksi dimulai.
CBS News mengatakan bahwa Secret Service akan menyelidiki apakah kedua agen itu mabuk pada saat kejadian, daripada menyelidiki dugaan penyerangan tersebut.
“Kami memiliki protokol dan kebijakan yang sangat ketat untuk semua karyawan, dan kami menjunjung tinggi standar profesional tertinggi,†kata Guglielmi.
“Mengingat ini adalah masalah personel administrasi yang aktif, kami tidak dalam posisi untuk berkomentar lebih lanjut," ujarnya.
Kasus di Seoul bukan skandal pertama yang melibatkan Dinas Rahasia, yang bertanggung jawab untuk melindungi para pemimpin AS saat ini dan mantan serta keluarga mereka.
Pada tahun 2014, tiga agen yang membantu mempersiapkan kunjungan Presiden Barack Obama ke Amsterdam dikirim kembali ke AS setelah malam minum-minum. Salah satu agen ditemukan pingsan di lorong hotelnya.
Sebelumnya pada 2012, 11 agen Secret Service dipulangkan dari Kolombia karena dugaan "pelanggaran", termasuk pesta mabuk dan permintaan wanita penghibur. Para agen tersebut ditugaskan untuk memastikan keamanan Obama di KTT Amerika di Cartagena.
Insiden itu terungkap ketika salah satu wanita penghibur menolak untuk meninggalkan kamar hotel agen, setelah perselisihan soal pembayaran.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: