Dalam pernyataannya pada Senin (23/5), juru bicara Kementerian Luar Negeri Wang Wenbin memperingatkan tidak ada yang boleh meremehkan tekad China dalam mempertahankan kedaulatannya.
"China akan selalu siap membela kepentingan nasionalnya atas Taiwan," ujar Wang Wenbin, seperti dikutip dari
AFP.
Dengan kekuatan sekitar 1,4 miliar penduduknya, China akan mmebela kepentingannya. Tidak ada yang boleh meremehkan tekad yang teguh, kemauan yang teguh, dan kemampuan kuat rakyat China dalam mempertahankan kedaulatan nasional dan integritas teritorial.
"Taiwan adalah bagian yang tidak dapat dicabut dari wilayah China. Masalah Taiwan murni urusan internal China. Pada masalah yang menyentuh kepentingan inti kedaulatan dan integritas teritorial China, China tidak memiliki ruang untuk kompromi atau konsesi," tegas Wang.
Biden, yang berada di Tokyo untuk bertemu sekutu regional, pada Senin (23/5) memperingatkan bahwa AS akan membela Taiwan bahkan dengan tindakan militer jika China berusaha mengganggunya. Bahkan, upaya melindungi Taiwan "lebih kuat" dan akan menjadi peristiwa yang lebih besar dari apa yang terjadi di Ukraina.
Berbicara pada konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, di Tokyo, Senin (23/5) Biden menjelaskan bahwa AS melihat gagasan serangan China ke Taiwan sebagai hal yang tidak dapat diterima.
Ketika ditanya apakah AS akan terlibat langsung dalam konflik antara China dan Taiwan, termasuk melalui penggunaan kekuatan militer, Biden mengatakan "Ya". Biden bahkan menambahkan bahwa itu sudah menjadi komitmen Washington.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: