Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Bantu Pertahankan Garis Pantai Laut Hitam, Denmark Kirim Rudal Anti-Kapal Harpoon ke Ukraina

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 24 Mei 2022, 07:56 WIB
Bantu Pertahankan Garis Pantai Laut Hitam, Denmark Kirim Rudal Anti-Kapal Harpoon ke Ukraina
Harpoons Missil/Net
rmol news logo Janji Denmark untuk mengrim rudal anti-kapal Harpoon dan peluncur buatan AS ke Ukraina akhirnya terbukti melalui pengumuman yang disampaikan langsung Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin, Senin (23/5) waktu setempat.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Ini adalah tanda pertama sejak invasi Rusia pada Februari bahwa Kyiv akan menerima senjata buatan AS yang secara signifikan memperluas jangkauan serangannya.

"Denmark akan memberikan sejumlah rudal dan peluncur anti-kapal Harpoon ke Ukraina," kata Austin saat mengumumkan, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (24/5).

Sebelumnya dilaporkan pada Kamis (19/5) bahwa AS telah bekerja untuk membantu mentransfer lebih banyak kemampuan anti-kapal ke Ukraina dengan jangkauan lebih dari 100 kilometer karena pelabuhannya diblokade oleh kapal dan ranjau.

"Secara resmi, rudal dimaksudkan untuk membantu mempertahankan garis pantai Ukraina," menurut Austin dan Ketua Kepala Gabungan Jenderal Mark Milley, yang berbicara dengan wartawan setelah pertemuan virtual Grup Kontak Pertahanan Ukraina pada Senin.

Boeing A/U/RGM-84 Harpoon adalah rudal anti-kapal standar Angkatan Laut AS, dengan perkiraan jangkauan sekitar 300 kilometer. Ia memiliki panduan radar aktif dan meluncur ke permukaan hingga mencapai target, di mana ia dapat melakukan manuver "pop-up" dan menyerang dari atas.

Harpoon biasanya diluncurkan dari kapal permukaan atau pesawat tempur, tetapi peluncurnya dapat dilepas dari kapal untuk digunakan di darat.

“Ini adalah langkah penting dan terukur untuk meningkatkan kemampuan dan intensitas operasional Ukraina melawan Rusia,” kata Tom Karako, rekan senior di Pusat Studi Strategis dan Internasional dan direktur Proyek Pertahanan Rudal.

"Senjata itu akan menghadapi risiko gempuran kapal Rusia yang menyerang Ukraina dari Laut Hitam atau di tempat lain," katanya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA