Sejauh ini, belum ada keputusan bulat di Uni Eropa terkait embargo minyak Rusia karena banyak dari 27 negara anggotanya sangat bergantung pada energi Moskow.
Uni Eropa sendiri telah menawarkan hingga 2 miliar euro kepada negara-negara bagian tengah dan timur yang kekurangan pasokan minyak non-Rusia.
Berbagai sanksi yang diberlakukan oleh Amerika Serikat (AS) dan Eropa juga membuat hubungan ekonomi dengan Rusia semakin terputus.
"Jika mereka (Barat) ingin menawarkan sesuatu dalam hal melanjutkan hubungan, maka kami akan mempertimbangkan secara serius apakah kami akan membutuhkannya atau tidak," kata Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, seperti dikutip
Reuters, Senin (23/5).
"Sekarang Barat telah mengambil 'posisi diktator', hubungan ekonomi kita dengan China akan tumbuh lebih cepat," tambahnya.
Di tengah berbagai tekanan Barat terhadap Rusia, Moskow masih terus meluncurkan serangan terhadap Ukraina.
Di medan pertempuran, Rusia berusaha mengepung pasukan Ukraina dan sepenuhnya merebut provinsi Luhansk dan Donetsk yang membentuk wilayah Donbas timur.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: