Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Menlu Lavrov: Posisi Diktator Barat Membuat Rusia Lebih Dekat dengan China

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Selasa, 24 Mei 2022, 08:59 WIB
Menlu Lavrov: Posisi Diktator Barat Membuat Rusia Lebih Dekat dengan  China
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov/Net
rmol news logo Kebijakan Barat yang terus-menerus memberlakukan sanksi pada Rusia membuat hubungan antara Moskow dan Beijing semakin dekat. Terlebih Uni Eropa tengah mempertimbangkan embargo impor minyak Rusia.

Sejauh ini, belum ada keputusan bulat di Uni Eropa terkait embargo minyak Rusia karena banyak dari 27 negara anggotanya sangat bergantung pada energi Moskow.

Uni Eropa sendiri telah menawarkan hingga 2 miliar euro kepada negara-negara bagian tengah dan timur yang kekurangan pasokan minyak non-Rusia.

Berbagai sanksi yang diberlakukan oleh Amerika Serikat (AS) dan Eropa juga membuat hubungan ekonomi dengan Rusia semakin terputus.

"Jika mereka (Barat) ingin menawarkan sesuatu dalam hal melanjutkan hubungan, maka kami akan mempertimbangkan secara serius apakah kami akan membutuhkannya atau tidak," kata Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, seperti dikutip Reuters, Senin (23/5).

"Sekarang Barat telah mengambil 'posisi diktator', hubungan ekonomi kita dengan China akan tumbuh lebih cepat," tambahnya.

Di tengah berbagai tekanan Barat terhadap Rusia, Moskow masih terus meluncurkan serangan terhadap Ukraina.

Di medan pertempuran, Rusia berusaha mengepung pasukan Ukraina dan sepenuhnya merebut provinsi Luhansk dan Donetsk yang membentuk wilayah Donbas timur. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA