Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Lukashenko: Polandia dan NATO Rencanakan Ambil Alih Ukraina Barat dan Belarusia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 24 Mei 2022, 09:31 WIB
Lukashenko: Polandia dan NATO Rencanakan Ambil Alih Ukraina Barat dan Belarusia
Presiden Belarusia Alexander Lukashenko/Net
rmol news logo Polandia dan NATO diduga sedang merencanakan pengambilalihan Ukraina Barat dan Belarusia. Begitu disampaikan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko tentang keprihatinannya atas dugaan upaya negara-negara Barat memecah Ukraina di tengah berlangnya operasi militer Rusia

Berbicara selama pertemuannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, di Sochi Senin (23/5), Lukashenko mengklaim bahwa dirinya dan rekannya itu prihatin dengan perilaku beberapa politisi Polandia dan NATO.

Secara khusus dia mengutip langkah blok militer pimpinan AS untuk memusatkan pasukan di perbatasan barat Negara Kesatuan Rusia dan Belarusia.
“Para politisi mengambil langkah-langkah untuk memecah Ukraina. Kami khawatir mereka, Polandia dan anggota NATO, siap untuk keluar, 'membantu' dengan cara ini, untuk mengambil, seperti sebelum 1939, Ukraina Barat, ” kata Lukashenko, seperti dikutip dari RT, Selasa (24/5).

Menurutnya, Barat memiliki “strategi serupa” dalam hal Belarus Barat. Dia tidak menawarkan bukti untuk mendukung pernyataan itu.

“Kami terus membuka telinga ,” kata Lukashenko, menekankan keyakinannya bahwa pada titik tertentu Kiev mungkin membutuhkan bantuan Moskow dan Minsk untuk menyelamatkan integritas wilayah Ukraina.

Pada Minggu (22/5), Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengumumkan bahwa warga negara Polandia akan diberikan status hukum khusus di negaranya, dengan mengatakan bahwa secara mental, orang-orang Ukraina dan Polandia telah lama tidak dapat dipisahkan.

Apa yang dikatakan Zelensky menyusul pernyataan Presiden Polandia Andrzej Duda, yang menyatakan harapan bahwa di masa depan tidak akan ada perbatasan antara Polandia dan Ukraina.

Berbicara di KTT Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif – aliansi militer Eurasia yang terdiri dari beberapa bekas republik Soviet – awal bulan ini, Lukashenko mengatakan bahwa upaya untuk memecah Ukraina mewakili tren paling berbahaya di Ukraina saat ini. Dia juga mengatakan bahwa ribuan unit kuat telah dibuat untuk memasuki Ukraina dengan kedok pasukan penjaga perdamaian.

Dia mengklaim bahwa Barat ingin tidak hanya melemahkan Rusia sebanyak mungkin tetapi juga membuat konflik “menyala lebih luas.”

Peringatan Lukashenko tentang dugaan niat Warsawa untuk merebut kembali bagian Ukraina yang menjadi milik Polandia sebelum di kembalikan ke Uni Soviet pada tahun 1939 menggemakan pernyataan yang dibuat oleh Direktur Badan Intelijen Luar Negeri Rusia (SVR) Sergey Naryshkin.

Bulan lalu, dia mengatakan bahwa Polandia mungkin bersekongkol dengan AS untuk menduduki Ukraina barat dengan kedok latihan militer. Klaim yang dibantah keras oleh Warsawa. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA