Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Di Tengah Hubungan yang Buruk, China Sambut PM Baru Australia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Selasa, 24 Mei 2022, 13:05 WIB
Di Tengah Hubungan yang Buruk, China Sambut PM Baru Australia
Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese/Net
rmol news logo China memberikan ucapan selamatnya kepada Anthony Albanese yang telah dilantik sebagai Perdana Menteri ke-31 Australia.

Perdana Menteri Li Keqiang menyampaikan ucapan selamat tersebut di tengah ketegangan yang terjadi antara China dan Australia selama beberapa tahun terakhir.

"Pihak China siap bekerja dengan pihak Australia untuk meninjau masa lalu, melihat ke masa depan untuk mempromosikan pertumbuhan yang baik dan stabil dari kemitraan strategis komprehensif mereka," kata Li pada Senin (23/5).

Ketegangan antara negara-negara meningkat dalam dua tahun terakhir setelah Canberra menyerukan penyelidikan independen tentang asal usul pandemi virus corona dan melarang raksasa telekomunikasi Huawei membangun jaringan 5G Australia.

China yang merupakan mitra dagang terbesar Australia- menanggapi dengan mengenakan tarif terhadap selusin industri utama, termasuk anggur, jelai, dan batu bara.

Ucapan selamat dari China muncul ketika para pemimpin Quad bertemu di Tokyo, Jepang.

Dalam pidato kebijakan luar negeri pertamanya, Albanese mengatakan hubungan dengan Beijing akan tetap menjadi hubungan yang sulit.

"China yang berubah, bukan Australia, dan Australia harus selalu membela nilai-nilai kita," kata Albanese.

Australia telah menyatakan keprihatinan tentang pengaruh Beijing yang berkembang di kawasan Pasifik termasuk pakta keamanan baru-baru ini antara China dan Kepulauan Solomon. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA