Begitu yang dikatakan oleh Presiden China Xi Jinping kepada pejabat tinggi HAM Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), Michelle Bachelet lewat panggilan video pada Rabu (25/5).
"Melalui kerja keras jangka panjang dan gigih, China telah berhasil memulai jalur pengembangan hak asasi manusia yang sesuai dengan tren zaman dan sesuai dengan kondisi nasionalnya sendiri," kata Xi, seperti dimuat
The New Arab.
Bachelet melakukan kunjungan enam hari ke China sejak Senin (23/5), termasuk ke Xinjiang yang menjadi rumah bagi minoritas Uighur.
Amerika Serikat (AS) dan kelompok HAM meyakini otoritas China melakukan genosida Uighur, termasuk menahan satu juta orang di kamp interniran.
Dengan pembatasan akses yang diberikan China, AS yakin Bachelet tidak akan dapat memperoleh gambaran lengkap mengenai kekejaman dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Xinjiang.
Selama bertahun-tahun, Bachelet berusaha mendapatkan akses tanpa batas dari China untuk mengunjungi Xinjiang.
Namun kementerian luar negeri China mengatakan kunjungannya akan dilakukan dalam "lingkaran tertutup", mengacu pada cara mengisolasi orang dalam "gelembung" untuk mencegah virus Covid-19 berpotensi menyebar.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: