Keberatan Turki telah mengurangi harapan Stockholm dan Helsinki untuk keanggotaan NATO yang cepat di tengah invasi Rusia ke Ukraina dan mempertaruhkan kredibilitas aliansi trans-Atlantik. Semua 30 anggota NATO harus setuju untuk menerima anggota baru.
Delegasi Swedia dan Finlandia siap untuk menangani keluhan Turki. Keduanya akan berhadapan dengan juru bicara Presiden recep Tayyip Erdogan Ibrahim Kalin, dan Wakil Menteri Luar Negeri Turki Sedat Onal.
Delegasi Swedia akan dipimpin oleh sekretaris negara Oscar Stenström sementara Jukka Salovaara, wakil menteri luar negeri, akan memimpin delegasi Finlandia.
Minggu lalu, Swedia dan Finlandia mengajukan aplikasi tertulis mereka untuk bergabung dengan aliansi.
Turki mengatakan menentang keanggotaan kedua negara Nordik dalam aliansi militer dengan alasan bahwa banyak negara Nordik yang memiliki anggota parlemen yang terkait dengan terorisme, yang dilihat Turki sebagai ancaman keamanan. Ia juga menuduh keduanya memberlakukan pembatasan ekspor senjata ke Turki dan menolak untuk mengekstradisi tersangka 'teroris'.
Beberapa laporan menyebutkan bahwa Turki meminta lima 'jaminan konkret' dari Swedia, termasuk apa yang dikatakannya sebagai “penghentian dukungan politik untuk terorisme,†“penghapusan sumber pendanaan terorisme,†dan “penghentian dukungan senjata†ke Turki. Tuntutan itu juga menyerukan pencabutan sanksi senjata terhadap Turki dan kerja sama global melawan terorisme.
Turki mengatakan telah meminta ekstradisi militan Kurdi dan tersangka lainnya sejak 2017, tetapi belum menerima tanggapan positif dari Stockholm.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: