Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Dubes Vasyl Hamianin: Selama Perang di Ukraina, Muslim Tatar Krimea Jadi Korban Kekejaman Rusia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Rabu, 25 Mei 2022, 18:36 WIB
Dubes Vasyl Hamianin: Selama Perang di Ukraina, Muslim Tatar Krimea Jadi Korban Kekejaman Rusia
Muslim Tatar Krimea/Net
rmol news logo Salah satu komunitas yang paling terdampak dari invasi Rusia ke Ukraina merupakan Muslim Tatar Krimea yang mendiami Semenanjung Krimea.

Berdasarkan sejarah, Muslim Tatar Krimea telah mendapatkan kekerasan rezim Uni Soviet, dan saat ini turut menjadi sasaran invasi Rusia.

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin mengatakan tekanan Rusia terhadap kaum Muslim Tatar Krimea semakin kuat setelah Moskow meluncurkan apa yang mereka sebut "operasi militer khusus".

"Tekanan terhadap Muslim Tatar Krimea semakin kuat setelah Rusia melancarkan invasi skala penuh ke Ukraina, administrasi pendudukannya di Krimea mulai bertindak bahkan dengan cara yang lebih kasar dan kejam," ujarnya dalam unggahan akun Kedutaan Besar Ukraina di Instagram, ukraineinindonesia, pada Senin (23/5).

Menurut Vasyl, sejak 24 Februari 2022, sebanyak 18 orang Tatar Krimea telah dituduh untuk kasus yang tidak masuk akal dan divonis hingga 19 tahun penjara.

Tatar sendiri merupakan sebutan untuk salah satu dinasti Muslim yang pernah berjaya di Krimea. Pendirinya adalah Uzbeg Khan, yang namanya menjadi nama negara Uzbekistan.

Muslim Tatar talah tinggal di Semenanjung Krimea sejak abad ke-14, jauh sebelum adanya Uni Soviet dan perang Rusia dan Ukraina.

Ketika itu, Krimea dikenal sebagai "Al Qaram", sesuai dengan kitab al-Maqamah al-Wardiyah dari Ibn al-Wardi.

Lewat catatan kaki di halaman 197 pada kitab tersebut dikatakan bahwa Al Qaram merupakan Semenanjung Krimea, yang terletak di sebelah utara Laut Hitam. Dahulu, Al Qaram merupakan wilayah kaum Muslim di bawah pemerintahan Daulah Utsmaniyah dan Tatar.

Kemudian selama pemerintahan Uni Soviet yang dipimpin Joseph Stalin, kaum Muslim diusir dari wilayah tersebut. Diperkirakan, sebanyak 200 ribu orang Muslim Tatar Krimea diusir paksa ke Asia Tengah dan Siberia dari 18 hingga 20 Mei 1944.

Dubes Vasyl mengatakan, sebanyak 8.000 orang tewas karena kelaparan dan penyakit akibat pengusiran paksa tersebut.

Setelah Semenanjung Krimea berada di bawah kendali pemerintah Ukraina, otoritas berusaha memulihkan Muslim Tatar Krimea.

"Butuh waktu cukup panjang untuk memulihkan martabat etnis Muslim Tatar Krimea. Pada 2014, bangsa Ukraina berhasil memulangkan sedikitnya 250 ribu orang Muslim Tatar Krimea ke Semenanjung Krimea di Ukraina," demikian Dubes Vasyl. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA