Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Bantah Tudingan Turki, PM Magdalena Andersson: Swedia Tidak Membiayai Teroris

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 26 Mei 2022, 06:48 WIB
Bantah Tudingan Turki, PM Magdalena Andersson: Swedia Tidak Membiayai Teroris
Perdana Menteri Magdalena Andersson./Net
rmol news logo Tudingan Ankara bahwa Swedia mempersenjatai dan mendukung milisi Kurdi yang dianggap teroris oleh Turki dibantah dengan tegas oleh Perdana Menteri Magdalena Andersson.

Berbicara pada konferensi pers dengan Presiden Dewan Eropa Charles Michel di Stockholm Rabu (25/5), Anderson mengatakan bahwa Stockholm tidak membiayai teroris di mana ini menjadi salah satu alasan di balik penolakan Turki terhadap keanggotaan NATO Swedia.

“Sangat mudah bagi kami untuk mengklarifikasi bahwa, tentu saja, kami tidak mengirim uang atau senjata ke organisasi teroris," kata Anderson, seperti dikutip dari AFP.

Pernyataannya muncul beberapa hari setelah Omer Celik, juru bicara partai berkuasa Turki, mengklaim bahwa Ankara memiliki bukti bahwa senjata Swedia telah diserahkan ke tangan Partai Pekerja Kurdistan (PKK).

Michel mengatakan dia memilih untuk tidak mengomentari masalah tuntutan Turki, karena hal itu dapat membuat negosiasi yang sedang berlangsung di Ankara hanya lebih rumit bagi para kandidat NATO.

Namun, dia menekankan bahwa baik aliansi militer dan UE akan mendapat manfaat dari Swedia dan Finlandia yang memperoleh keanggotaan di NATO.

Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu pada Selasa (24/5) menuntut "perjanjian tertulis" dari Finlandia dan Swedia tentang langkah-langkah untuk mengakhiri "dukungan mereka terhadap terorisme" jika mereka ingin bergabung dengan NATO.

Ankara menuntut agar kedua negara mengambil tindakan terhadap gerilyawan Kurdi dan mencabut pembatasan perdagangan senjata dengan Turki.

Kedua negara Nordik secara resmi meminta masuk ke blok militer pimpinan AS pada pertengahan Mei di tengah serangan Rusia di Ukraina.

Aksesi membutuhkan persetujuan bulat dari semua negara NATO saat ini. Ini termasuk Turki, yang telah mengancam akan menggunakan hak vetonya kecuali Finlandia dan Swedia membuat konsesi penting sehubungan dengan kepentingan keamanannya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA