Unjuk rasa pro-Imran Khan dilakukan di depan parlemen pada Rabu (25/5). Bentrokan kemudian pecah, dengan polisi menembakkan gas air mata dan pengunjuk rasa melempar bau.
Menteri Dalam Negeri Pakistan Rana Sanaullah pada Kamis (26/5) mengatakan, pengerahan militer dilakukan untuk melindungi gedung-gedung, seperti Mahkamah Agung, parlemen, rumah perdana menteri dan kantor kepresidenan.
Pihak berwenang juga telah memblokir semua jalan utama menjelang unjuk rasa hari Rabu, sementara Khan meminta para pendukungnya untuk menghindari blokade apapun.
Unjuk ras terjadi setelah pembunuhan seorang polisi pada Selasa (24/5) selama penggerebekan di rumah seorang pendukung utama Khan.
Pemerintah telah berusaha untuk menghentikan pawai yang direncanakan, tetapi Mahkamah Agung memberikan lampu hijau pada Rabu.
Namun, pengadilan hanya mengizinkan aksi unjuk rasa untuk berlangsung di tempat umum yang dialokasikan secara khusus. Pengadilan juga memerintahkan agar pengunjuk rasa membubarkan diri setelah pidato Khan.
Khan, yang dilengserkan dari jabatannya setelah mosi tidak percaya pada April, menyerukan protes. Khan disebut sedang mengupayakan penggulingan pemerintah saat ini dan menyerukan pemilihan umum dini.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: