Ini juga diungkapkan oleh Presiden Bank Dunia David Malpass yang memperingatkan pada Rabu (25/5) bahwa resesi global akan terjadi akibat dari kenaikan harga pangan dan energi.
"Ketika kita melihat PDB global... sulit sekarang untuk melihat bagaimana kita menghindari resesi," nya dalam sebuah pernyataan dalam pertemuannya dengan Kamar Dagang AS.
Ekonomi Ukraina dan Rusia keduanya diperkirakan akan mengalami kontraksi yang signifikan, sementara Eropa, China, dan Amerika Serikat, mengalami pertumbuhan yang lebih lambat, katanya.
Beberapa negara mungkin telah melihat pertumbuhan positif pada 2021 saat pandemi mulai mereda. Namun, sebagian besar negara masih berada di sekitar -atau bahkan di bawah- tingkat output pra-pandemi.
Semua negara terseok-seok menangani pandemi yang menelan biaya besar yang telah mendorong inflasi. Ketika pandemi mereda dan negara-negara siap menata jalannya, invasi Rusia ke Ukraina justru menambah beban itu.
"Negara-negara berkembang semakin terpukul karena kekurangan pupuk dan stok makanan, serta pasokan energi," kata Malprass.
Bank Dunia bulan lalu telah memangkas perkiraan pertumbuhan globalnya untuk tahun 2022 hampir sebesar persentase poin penuh, menjadi 3,2 persen dari 4,1 persen karena dampak dari invasi Rusia ke Ukraina.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: