Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ilmuwan Chile Temukan Bakteri Super Kuat di Antartika, Tak Mempan Pakai Disinfektan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Kamis, 26 Mei 2022, 13:58 WIB
Ilmuwan Chile Temukan Bakteri Super Kuat di Antartika, Tak Mempan Pakai Disinfektan
Antartika/Net
rmol news logo Para ilmuwan telah menemukan bakteri super kuat di Antartika yang berpotensi menyebar di wilayah kutub.

Temuan ilmuwan dari University of Chile itu telah diterbitkan dalam jurnal Science of the Total Environment pada Maret lalu.

Salah seorang penelitinya, Andres Marcoleta mengatakan bakteri tersebut memiliki gen yang dapat memberi antibiotik alami dan resistensi antimikroba.

Di samping itu, bakteri tersebut dapat berevolusi untuk melawan kondisi ekstrem. Kekuatan tersebut terkandung dalam fragmen DNA seluler yang dapat dengan mudah ditransfer ke bakteri lain.

“Kita tahu bahwa tanah di Semenanjung Antartika, salah satu daerah kutub yang paling terpengaruh oleh pencairan es, menampung banyak sekali bakteri,” kata Marcoleta, seperti dimuat Reuters.

“Dan beberapa dari mereka merupakan sumber potensial dari gen leluhur yang memberikan resistensi terhadap antibiotik," tambahnya.

Adapun para ilmuwan tersebut sudah mengumpulkan beberapa sampel bakteri dari Semenanjung Antartika dari 2017 hingga 2019.

Bakteri dengan nama Pseudomonas masuk ke dalam salah satu kelompok bakteri utama di Semenanjung Antartika. Meski tidak patogen, bakteri itu dapat menjadi sumber "gen resistensi". Artinya tidak dapat dibunuh oleh desinfektan umum seperti tembaga, klorin atau amonium kuaterner.

Namun, jenis bakteri lain yang mereka teliti, bakteri Polaromonas, memang memiliki potensi untuk menonaktifkan antibiotik tipe beta-laktam, yang penting untuk pengobatan berbagai infeksi.

“Perlu ditanyakan apakah perubahan iklim dapat berdampak pada terjadinya penyakit menular. Dalam skenario yang mungkin, gen-gen ini dapat meninggalkan reservoir ini dan mendorong munculnya dan proliferasi penyakit menular," pungkas Marcoleta. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA